Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Semuanya ingin agenda Visit Jateng Year ini berhasil, tapi sampai saat ini hampir semua kota kabupaten yang memiliki destinasi itu belum siap dengan agenda tersebut,” kata Budiyanto. Bahkan, menurut dia, belum semua stakeholder khususnya dari birokrasi memahami tentang Visit Jateng Year itu sendiri. Ditegaskannya, para pemangku kepentingan harus didorong kerjasamanya agar target kunjungan wisatawan domestik sebanyak 25 juta orang ke Jateng tahun 2013 bisa terealisasi.
Budiyanto mengatakan, saat ini peningkatan jumlah wisatawan ke Jateng setiap tahunnya tidak bisa naik signifikan. “Wisatawan domestik hanya berkisar 21 juta orang, dan wisatawan asing hanya berkisar 301.000 orang. Dengan Visit Jateng Year, target wisatawan asing jadi 500.000 orang.” Terkait ketidaksiapan destinasi, Budiyanto mengatakan, hampir 90% potensi wisata di Jateng belum menyediakan sarana fasilitas umum utamanya WC. Kemudian, jalan akses menuju destinasi tersebut juga masih banyak yang rusak. “Dan yang paling utama adalah belum berkembangnya kemasan paket wisata inbound ke Jateng,” ujarnya.
Jika destinasi ini siap, pihaknya pun siap promosi. “Kami akan promosi sampai ke Jerman, China, Singapura dan Malaysia. Kami juga sudah menyewa sekitar 75 mobil di Singapura untuk menjadi mobile branding,” terangnya. Pihaknya pun akan menggandeng Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jateng agar setiap bus AKAP dan AKDP dihias potensi wisata dan ikon Visit Jateng Year 2013.
Sementara itu, Staf Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jateng, Arif Wahyudi, menyampaikan ada beberapa kelemahan pariwisata Jateng di antaranya, kurangnya promosi, daya jual yang lemah dan kemitraan pemerintah dan swasta yang kurang optimal. Padahal, dengan potensi yang dimiliki Jateng, semestinya Jateng bisa bersaing dengan Jogja dan Bali. Ia menyebutkan, di Jateng ada 256 daya tarik wisata (DTW) yang terdiri dari 113 DTW alam, 67 DTW budaya dan 86 DTW buatan manusia. Selain itu, Jateng juga punya 43 museum, 56 candi, 142 situs, 189 ragam budaya tradisional, 641 kesenian tradisional dan 2.930 kesenian non tradisional dan 16 klaster pariwisata.
JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah