News
Rabu, 30 Mei 2012 - 10:18 WIB

VIRUS KOMPUTER: Awas, Ada Program Ganas yang Siap Mengacaukan Jaringan!

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (searchterms.com)

Ilustrasi (searchterms.com)

BOSTON – Badan telekomunikasi dunia PBB, International Telecommunications Union (ITU) bakal mengeluarkan peringatan mengenai sebuah virus komputer ganas yang belum lama ini didewteksi di Iran dan sejumlah negara Timur Tengah. Virus berjuluk Flame ini dikhawatirkan menjadi peranti untuk menembus jaringan komputer untuk mencuri data atau yang lebnih seirus lagi, menjadi sarana untuk mengambil alih jaringan tersebut dan mengendalikannya.
Advertisement

“Ini akan menjadi peringatan paling serius yang pernah diterbitkan,” ujar Marco Obiso, koordinator keamanan dunia maya ITU yang bermarkas di Jenewa, Swiss. “Semua negara harus bersiaga,” imbuhnya, seraya menyatakan bahwa Flame kemungkinan sengaja dibuat atas pesanan sebuah negara.

Peringatan ini akan menjadi pertanda baru bahwa sebuah era baru perang dunia maya sudah dimulai sejak terjadinya serangan virus Stuxnet tahun 2010 yang menyasar sistem program nuklir Iran. Pemerintah AS tahun lalu menyatakan mereka siap dan berhak membalas semua serangan dunia maya.

Menurut Kaspersky Lab, perusahaan pembuat peranti lunak keamanan dunia maya, yang kali pertama mendeteksi virus tersebut, Flame kemungkinan besar dibuat atas pesanan negara atau sejumlah negara yang juga bertanggung jawab atas serangan Stuxnet terhadap program nuklir Iran. “Saya yakin ancamannya lebih serius dari Stuxnet,” tegas Obiso.

Advertisement

Obiso menyatakan, ITU akan segera menyiapkan program untuk mengumpulkan data termasuk contoh virus untuk melacak penyebaran Flame di seluruh dunia dan mengawasi adanya perubahan dalam komposisi programnya.

Kaspersky Lab menyatakan mereka menemukan infeksi Flame setelah ITU meminta mereka menyelidiki sejumlah laporan dari Iran bahwa sebuah virus misterius telah mengakibatkan hilangnya data dalam jumlah besar dari sejumlah sistem jaringan komputer mereka. Obiso menyatakan sejauh ini pihak Kaspersky belum menunjukkan bukti asli virus yang mencuri data itu dan pemerintah Iran juga belum memberikan contoh program yang menginfeksi jaringan mereka.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif