SOLOPOS.COM - Pesawat maskapai penerbangan Citilink. (Bisnis.com)
Solopos.com, BATAM — Sebuah video viral di Twitter pada Kamis (15/6/2023) memperlihatkan suasana di dalam pesawat Citilink yang gagal landing dan terdengar suara penumpang yang geger minta turun, berikut kronologinya.
Video tersebut diduga diambil oleh salah satu penumpang yang berada dalam pesawat. Dalam potongan video, terdengar suara perempuan yang berteriak kepada awak pesawat.
Perempuan yang tidak diketahui namanya tersebut meminta segera turun lantaran nyawanya lebih berharga.
“Tolong turunkan kami, saya mau turun di sini, saya nggak mau ikut kalian lagi. Saya nggak mau tahu aturan kalian seperti apa, nyawa saya lebih berharga, tolong,” katanya.
“Tolong turunkan kami, saya mau turun di sini, saya nggak mau ikut kalian lagi. Saya nggak mau tahu aturan kalian seperti apa, nyawa saya lebih berharga, tolong,” katanya.
Tampak juga beberapa kru dan penumpang lain berusaha menenangkan perempuan yang tampak panik dan merasa jengkel tersebut.
Kejadian Pesawat yang viral di Twitter tersebut diketahui adalah Citilink Indonesia QG 974 rute Jakarta tujuan Tanjungpinang.
Kondisi ini akhirnya membuat pesawat tersebut dialihkan untuk mendarat darurat sementara di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
Namun beberapa penumpang panik hingga akhirnya ada yang melakukan protes kepada awak yang bertugas.
Sebenarnya, petugas sudah mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada penumpang tersebut.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Head of Corporate Secretary dan Corporate Social Responsibility (CSR) Division PT Citilink Indonesia, Haza Ibnu Rasyad.
Tapi karena suasa di dalam kabin semakin tidak kondusif, penerbangan tersebut terpaksa dialihkan sementara ke Batam hingga cuaca penerbangan di Tanjungpinang membaik.
“Namun demikian, petugas juga melihat situasi yang berkembang di lapangan, sehingga mengizinkan penumpang untuk turun di Batam,” ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kronologi Pesawat Citilink 2 Kali Gagal Landing, Penumpang Geger Minta Turun di Batam”