News
Jumat, 16 April 2021 - 22:00 WIB

Viral! Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya Keluarga Pasien

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Video penganiayaan perawat RS Siloam Palembang viral.

Solopos.com, PALEMBANG -- Video penganiayaan seorang perawat perempuan RS Siloam Palembang viral di media sosial (medsos). Suasana mencekam saat sejumlah perawat dan sekuriti RS mencoba menyelamatkan perawat tersebut.

Dilihat Detik.com, Jumat (16/4/2021), dalam video berdurasi 35 detik, tampak dua perawat perempuan lain yang mencoba 'membentengi' perawat perempuan yang menjadi korban penganiayaan. Diketahui, korban bernama Christina Ramauli, 27.

Advertisement

Terlihat pria berbaju merah dan topi putih menjambak korban yang hendak dibawa keluar dari ruang perawatan. Sontak tindakan pelaku membuat ketiga perawat tersebut histeris ketakutan. Apalagi mereka dilarang keluar dari ruangan tersebut.

Sementara itu, di depan pintu tampak petugas keamanan bersama perawat perempuan lainnya menyaksikan peristiwa penganiayaan tersebut. Terdengar suara perempuan yang ketakutan mengucap istigfar saat melihat korban ditarik pelaku secara kasar.

Advertisement

Sementara itu, di depan pintu tampak petugas keamanan bersama perawat perempuan lainnya menyaksikan peristiwa penganiayaan tersebut. Terdengar suara perempuan yang ketakutan mengucap istigfar saat melihat korban ditarik pelaku secara kasar.

Baca juga: Korban Berjatuhan, Kapolres Sragen: Jebakan Tikus Perlu Dirazia!

Peristiwa penganiayaan perawat tersebut memicu sejumlah orang lain mendatangi lokasi. Ada seorang pria berpakaian bebas yang mengaku sebagai polisi mencoba melerai keributan. Namun pria terduga pelaku tetap emosional dan menghardik.

Advertisement

Peristiwa penganiayaan perawat itu diketahui terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.

"Informasi benar, dari laporan korban di SPKT Polrestabes Palembang, kejadian itu terjadi sebuah rumah sakit yang beralamat di kawasan Ilir Barat I, Palembang," kata Kasubbag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (16/4).

Lapor Polisi

Kepada polisi, Christina mengaku dipanggil ke ruang perawatan nomor 6026 di RS tersebut. Lalu dia ditanya soal cara melepas infus di tangan anak yang dirawat di ruangan tersebut.

Advertisement

Namun belum sempat korban menjawab, terlapor langsung memukul wajah Christina. Meski sempat dilerai oleh perawat lainnya, terlapor tetap melakukan penganiaayan dengan memukul wajah si perawat. Korban sempat berlutut di depan pelaku sambil meminta maaf. Namun terlapor tetap menendang perut dan menjambak rambutnya.

Baca juga: Duh, 2 Balita di Gondangrejo Karanganyar Terpapar Covid-19

Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Korban lalu melapor ke Polrestabes Palembang dan diterima kepolisian dengan Nomor: LP/682/IV/2021/SPKT/Polrestabes Palembang/PoldaSumsel.

Advertisement

Pihak RS menyayangkan perbuatan pelaku penganiayaan perawat itu. Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata, juga membenarkan kejadian yang dialami Christina, pegawainya. Menurutnya, korban mengalami memar di perut dan wajah akibat kejadian itu.

"Kejadian penganiayaan perawat ini semestinya tidak perlu terjadi. Kami, manajemen RS Siloam sangat menyesali perbuatan pelaku. Karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat," kata Tata ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/4).

Baca juga: Penembakan di Indianapolis Amerika Serikat, 8 Orang Tewas

Peristiwa itu, kata Tata, terjadi awalnya sekitar pukul 11.00 WIB, anak pelaku di rawat di lokasi kejadian. Karena sudah diperbolehkan pulang, korban mencabut selang infus.

"Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya. Kita berhati-hati untuk mencabut selang infus," imbuhnya.

Namun, lanjutnya, hal yang tak diinginkan terjadi, di mana ibu pasien mengendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah. Perawat sempat mengganti plester sembari menghentikan pendarahan pasien. Tak lama kemudian, terjadi penganiayaan perawat yang dilakukan pria berinisial JS tersebut.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif