SOLOPOS.COM - Tiket parkir di Malioboro yang diunggah di akun Twitter @jogjaupdate.
Solopos.com, JAKARTA -- Jogja kembali menjadi sorotan memasuki musim libur Natal dan tahun baru setelah viral tentang keluhan masyarakat tentang mahalnya tarif parkir di Malioboro. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja bertindak tegas.
"Pemkot [Jogja] harus tegas, lo iya," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (23/12/2019), dilansir Suara.com.
Sultan pun meminta komitmen Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti. Sebab persoalan yang sama pernah terjadi beberapa waktu lalu. Sultan pernah meminta Haryadi untuk memberhentikan juru parkir yang terbukti menaikkan tarif parkir.
Dilarang Natal Sejak 2017, Umat Kristiani Dharmasraya Rela Tapi Menangis
Selain tarif parkir yang mahal, ada pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro yang dilarang berjualan selama sebulan karena menjual dagangannya dengan harga yang tidak wajar. "Ya sekarang konsisten enggak wali kotanya [Haryadi Suyuti]. Kan dulu saya suruh untuk memberhentikan [juru parkir]," ungkapnya.
Namun Sultan mengingatkan ada beberapa kawasan parkir resmi milik pemerintah di kawasan Malioboro yang menerapkan tarif progresif. Karena itu semakin lama kendaraan di parkir maka tarifnya akan semakin besar.
"Ya memang karcisnya [tarif parkir progresif] harganya memang lain, bukan dinaikkan," jelasnya.
Rudy Soal Pilkada Solo: Tugas Selesai, Kalau Tidak Dihargai Ya Sudah
Sebagai informasi, tarif parkir mahal di kawasan Malioboro menjadi viral di Twitter. Pengelola akun @JogjaUpdate mengunggah foto disertai keterangan tarif parkir kendaraan yang tidak wajar dari tarif parkir mobil yang tertera Rp10.000 melambung tinggi menjadi Rp35.000.
Tarif parkir musim liburan di Jogja melonjak. Mobil hiace dikenakan tarif retribusi mobil barang. Tertera 10 rb, ditagih 35rb!@ajiholic pic.twitter.com/MuSd1yypKB
— jogjaupdate.com (@JogjaUpdate) December 22, 2019