Kelangkaan beberapa jenis makanan, obat-obatan dan produk-produk mandi dasar telah merusak awal pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, yang dimulai pada bulan April lalu.
Kelangkaan telah menjadi simbol dari masalah ekonomi yang semakin kusut bagi bangsa Amerika Selatan itu, khususnya kekurangan dolar untuk impor.
Pemerintah menyalahkan perusahaan swasta karena melakukan penimbunan sehingga harga-harga melambung. Kritikus mengatakan kekurangan, inflasi tinggi, dan melambatnya pertumbuhan adalah hasil dari nasionalisasi dan ekonomi sosialis lainnya di bawah kepemimpinan pendahulu Maduro, Hugo Chavez.
Para pejabat mengatakan masalah berkurang, meskipun Venezuela masih mengeluh mereka tidak dapat menemukan banyak item, dan antrean di supermarket adalah pemandangan umum di seluruh bangsa.
“Ketika terjadi kekurangan, sektor produktif, bersama-sama dengan pemerintah, merancang strategi untuk memerangi hal itu,” kata Menteri Perdagangan Alejandro Fleming setelah pertemuan dengan perwakilan dari perusahaan AS, seperti dilansir kantor berita pemerintah setempat, AVN.
Kimberly-Clark memiliki pangsa pasar 15 persen untuk kertas toilet, dan juga membuat produk lainnya seperti pembalut dan popok.
General manager anak perusahaan lokal, David Cahen, mengatakan investasi US$37,1 juta akan digunakan untuk lebih dari 6 sampai 24 bulan. Itu akan meningkatkan kapasitas perusahaan local sebesar 30 sampai 40 persen, katanya.