News
Minggu, 7 Oktober 2012 - 22:59 WIB

Venezuela Gelar Pemilu Presiden, Posisi Hugo Chavez Terancam

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Venezuela mengantri untuk memberikan suara dalam Pemilu presiden di Ibukota Caracas, Minggu (7/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Warga Venezuela mengantri untuk memberikan suara dalam Pemilu presiden di Ibukota Caracas, Minggu (7/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

CARACAS – Rakyat Venezuela hari Minggu (7/10/2012) ini pergi ke tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden dalam pemilihan yang diyakini bakal menjadi yang paling ketat dalam sejarah negeri di bagian utara belahan benua Amerika sebelah selatan itu. Petahana Hugo Chavez yang kali pertama terpilih tahun 1998 kali ini menghadapi pesaing kuat dari oposisi, Henrique Capriles.
Advertisement

Dalam kampanye selama ini Chavez menyatakan tekad melanjutkan programnya yang disebut sebagai revolusi sosialis, sementara Capriles menjanjikan perbaikan kondisi pertumbuhan ekonomi. Sebanyak 19 juta warga Venezuela saat ini memiliki hak pilih untuk menentukan siapa presiden bagi negeri itu, yang akan berkuasa selama enam tahun mendatang.

Chavez yang berupaya berkuasa untuk periode masa jabatan keempat tahun lalu didiagnosa mengidap kanker, namun menyatakan dia kini sudah pulih sepenuhnya. Mantan perwira militer berusia 58 tahun ini dikenal dengan sejumlah kebijakan yang kadang memicu kontroversi. Salah satunya adalah menasionalisasikan sejumlah sektor vital perekonomian. Venezuela adalah salah satu produsen besar minyak bumi dan tingginya harga minyak mentah selama dekade lalu membuat pemerintahannya mampu menggenjot program jaminan kesehatan, pendidikan dan perumahan.

Chavez menyatakan dia masih butuh masa jabatan baru untuk merampungkan apa yang disebutnya Revolusi Bolivarian untuk mewujudkan sosialisme utuh. Akan tetapi pesaingnya, Capriles, 40, dan kelompok oposisi menyatakan kebijakan Chavez selama ini justru menimbulkan beban birokrasi, inefisiensi dan berbagai keterbatasan pasokan kebutuhan pokok. Kaum oposisi juga menuduh Chavez berlaku otoriter dan menekan habis semua bentuk kritik kepadanya di media massa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif