News
Kamis, 12 Februari 2015 - 12:15 WIB

VALENTINE'S DAY : KPAI: Waspadai Potensi Kejahatan Seksual pada Anak saat Valentine!

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.ramagazine.com)

Valentine’s day dirayakan setiap tanggal 14 Februari. KPAI minta masyarakat mewaspadai potensi kejahatan seksual pada anak.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta masyarakat untuk melapor bila menemukan adanya pihak-pihak yang memfasilitasi anak usia sekolah berpotensi menjadi pelaku atau korban kejahatan seksual pada Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari.

Advertisement

“Masyarakat bisa melaporkan ke KPAI Jalan Teuku Umar Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat melalui telepon 021-31901556 atau faksimile 021-3900833 atau surat elektronik ke pengaduan@kpai.go.id,” kata Komisioner KPAI Susanto melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Susanto menengarai reaksi pasar dan pelaku usaha dalam menyambut Hari Valentine akan “memanjakan” pasangan muda dengan berbagai paket atau promosi.

Dikabarkan ada promosi penginapan bagi pasangan muda di Hari Valentine, cokelat berhadiah kondom dan kontrasepsi, serta berbagai layanan lainnya.

Advertisement

“Jika masyarakat menemukan paket-paket khusus seperti itu, silakan laporkan ke KPAI. Kami akan menindaklanjuti,” tutur dia.

Susanto mengatakan tidak sedikit anak sekolah yang menjadi korban kekerasan seksual saat Hari Valentine. Di lain pihak, Valentine juga dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dengan menawarkan berbagai promosi dan paket.

Menurut Susanto, KPAI telah mendapat pengaduan dari masyarakat bahwa ada pelaku usaha hotel yang memberikan diskon 50 persen kepada pasangan yang menginap.

Advertisement

“Bagaimana jika yang menginap anak usia sekolah? Tentu ini masalah serius,” ujar dia.

Karena itu, KPAI meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia memproteksi anak agar tidak menjadi korban kejahatan seksual.

“KPAI juga meminta kepada gubernur, wali kota dan bupati agar memberikan teguran keras kepada pengusaha hotel yang digunakan untuk aktivitas seks bebas bagi anak usia sekolah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif