News
Jumat, 17 Agustus 2018 - 21:40 WIB

Ustaz Abdul Somad Luruskan Makna "Nabi Muhammad Sesat"

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Ustaz Evie Effendi diperiksa polisi terkait ceramahnya yang mengundang kontroversi. Dalam ceramahnya, Evie Effendi menyebut Nabi Muhammad pernah sesat. Pernyataan Evie Efffendi menukil Surat Ad-Dhuhaa Ayat 7 Alquran dan menyebut "Muhammad sesat sebelum datangnya petunjuk.</p><p>Bahkan Evie Effendi menyebut Maulid Nabi sebenarnya adalah memperingati kesesatan Muhammad.</p><p>Ceramah Evie Effendi menimbulkan kontroversi yang kemudian diluruskan oleh <a href="http://news.solopos.com/read/20180725/496/930053/ustaz-abdul-somad-ditolak-di-semarang-polri-ormas-mana-bisa-melarang" target="_blank" rel="noopener" title="UAS di Semarang">Ustaz Abdul Somad (UAS)</a>. Penjelasan Ustaz Abdul Somad diunggah sejumlah akun di Youtube.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/read/20180731/515/930900/masuk-bursa-cawapres-prabowo-ini-jawaban-ustaz-abdul-somad" target="_blank" rel="noopener" title="UAS Masuk Bursa Cawapres">Ustaz Abudl Somad</a> menjelaskan, arti "sesat" dalam Ad-Dhuaa bukan berarti menyembah berhala seperti latta dan uzza. Menurut Abdul Somad, jika diartikan sesat seperti itu, maka akan jadi blunder buat umat Islam.</p><p>"Nanti anak kita diejek orang, berarti nabi kalian itu sesat ya," kata Abdul Somad dalam video tersebut, seperti dikutip Okezone, Senin (13/8/2018).</p><p>Menurut <a href="http://news.solopos.com/read/20180709/496/927038/setelah-dukung-jokowi-begini-hubungan-tgb-dengan-ustaz-abdul-somad" target="_blank" rel="noopener" title="Hubungan TGB dan UAS">Abdul Somad</a>, makna pertama dari "sesat" adalah ketika Nabi tersesat di Kota Makkah saat membawa dagangan dari Syam. "Saat di gurun pasir enggak tahu arah, kemudian ditunjukkan jalannya," kata Abdul Somad.</p><p>Sedangkan makna kedua "sesat", kata Abdul Somad, "sesat" di ayat tersebut berarti "sebelumnya engkau (Muhammad) tak tahu hakikat Allah, maka setelah turun Jibril membawa wahyu engkau pun tahu".</p><p>"Jadi makna dhaalan (sesat) bukan menyembah berhala, nabi tidak pernah menyembah latta, uzza, karena agama di Makkah ada agama hanafiah, samhah, agama yang dibawa Nabi Ibrahim, murni," jelas UAS.</p><p>"Kalau kata sesat mesti ditakwilkan, bukan artinya menyembah berhala dan lain-lain, maknanya belum tahu hakikat kebenaran sampai akhirnya Jibril datang, barulah tahu hakikat kebenaran. Tapi sebelum jadi Nabi waktu 40 tahun Allah sudah menjaga dia," kata UAS menjelaskan.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif