SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo beserta rombongan bersiap menaiki kereta luar biasa dari Stasiun Central Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6/2022), untuk melakukan perjalanan kembali ke Polandia dan bersiap melanjutkan lawatan ke Rusia. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana dan rombongan terbatas tak berlama-lama di Ukraina.
Setelah menyelesaikan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Rabu (29/6/2022), rombongan Presiden Jokowi langsung kembali ke Polandia.
Menurut keterangan pers yang diterima di Jakarta, Presiden beserta rombongan menumpang kereta luar biasa (KLB) dari Stasiun Central Kyiv tepat pukul 19.00 waktu setempat.
Kereta api tersebut dijadwalkan tiba di Stasiun Przemysl Glowny, Przemysl, Polandia, keesokan harinya.
Kereta api tersebut dijadwalkan tiba di Stasiun Przemysl Glowny, Przemysl, Polandia, keesokan harinya.
Baca Juga: Tiba di Ukraina, Jokowi Kunjungi Kota Irpin yang Porak Poranda
Setibanya di Stasiun Przemysl Glowny, Presiden dan rombongan dijadwalkan langsung menuju ke Bandara Internasional Rzeszow-Jasionka untuk melanjutkan lawatan ke Moskow, Rusia.
Baca Juga: Ini Kereta Api Presiden Jokowi dari Polandia ke Ukraina
Selain itu, Presiden bersama Ibu Negara juga menyampaikan bantuan kemanusiaan dari Indonesia kepada Ukraina yang diserahkan secara simbolik kepada Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ, dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kyiv.
Presiden Jokowi kemudian disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, dan sempat menawarkan diri apabila ada pesan yang ingin disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Jokowi Naik KA yang Biasa Dipakai Pemimpin Dunia ke Ukraina
“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” kata Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers bersama Presiden Zelenskyy.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam lawatan misi perdamaian ini adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.