SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)
Pelaku menjarah harta senilai Rp1 miliar setelah membunuh pasutri pengusaha garmen asal Benhil yang ditemukan di Purbalingga.
Solopos.com, JAKARTA — Selain menyebabkan meninggalnya pasangan suami istri asal Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, Husni Zarkasih dan Zakiyah Masrur, tiga orang pelaku yakni AZ, EK, dan SU juga menjarah harta korban. Kerugian korban diperkirakan mencapai Rp1 miliar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Nico Afinta mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan perhitungan berapa persisnya jumlah harta benda yang dibawa kabur oleh ketiga tersangka. Mereka menjarah harta setelah membunuh pasutri itu di rumah mereka dan membuang jenazah ke sungai.
“Kami masih melakukan perhitungan ya. Sementara kerugian sekitar Rp1 miliar ya,” katanya, Rabu (13/9/2017).
Adapun sejumlah benda yang dijarah antara lain emas yang kemudian dijual seharga Rp120 juta, laptop, ponsel, 15 jam tangan yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta, enam buah buku tabungan, dan satu unit mobil Yoyota Altis. Selain itu ada tiga kamera, beberapa sertifikat tanah, beberapa lembar cek, ponsel, BPKB, dan dua buah cincin besar.
Satu dari tiga tersangka ini akhirnya tewah terkena peluru petugas karena mencoba melawan saat polisi mencari barang bukti emas.
Salah satu terduga pelaku pembunuhan atas pemilik industri garmen di Pekalongan yang ditemukan tewas di Purbalingga itu merupakan bekas supir korban. Hal ini terungkap saat dilakukan olah TKP dan ditemukan bahwa pelaku tidak asing lagi dengan keberadaan lokasi rumah korban serta seluk beluknya.
“Mantan supir yang diberhentikan,” kata Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, Rabu (13/9/2017).