News
Selasa, 4 Februari 2020 - 11:44 WIB

Update Virus Corona: 462 Orang Tewas, Ada yang di Filipina

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Staf medis merawat pasien yang terjangkit virus Corona, di Central Hospital di Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020) menurut foto yang diunggah di media sosial. (Antara/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Jumlah korban jiwa akibat virus corona terus bertambah. Hingga Selasa (4/2/2020) pagi WIB, korban jiwa akibat virus bernama 2019-nCoV itu sudah mencapai 426 orang.

Dikutip dari Detik.com, jumlah pengidap virus corona juga terus bertambah mencapai 20.622 orang yang sudah terkonfirmasi. Jumlah itu tersebar di 25 negara, dengan angka tertinggi di China.

Advertisement

Sakral & Dingin, Tak Semua Kuat Bertapa Di Pertapaan Pringgodani Karanganyar

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan korban tewas akibat virus corona bertambah menjadi 425 orang, setelah 64 orang dikonfirmasi meninggal dunia di Provinsi Hubei, wilayah yang disebut sebagai pusat virus corona. Satu orang lainnya, yang merupakan warga China asal Wuhan, meninggal dunia akibat virus corona di Filipina.

China menjadi negara dengan pengidap virus corona terbanyak dengann angka 20.438 kasus yang sudah terkonfirmasi. Sedangkan 184 kasus lainnya terkonfirmasi di luar China, termasuk di Hong Kong 15 kasus, Macau delapan kasus, dan Taiwan 10 kasus.

Advertisement

Viral! Polisi India Bikin Kapok Pengguna Jalan Mainkan Klakson, Begini Caranya

Laporan Komisi Kesehatan Nasional juga menyebut 632 orang dinyatakan sembuh dari virus corona. Tak disebutkan pasien di wilayah mana yang dinyatakan sembuh.

Sebelumnya, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan wabah virus corona sebagai situasi darurat global, meski para pakar belum banyak mengetahui soal patogennya, termasuk seberapa mematikan virus yang disebut kali pertama muncul di Wuhan, Provinsi Hubei itu.

Advertisement

Dari Bali, Hotman Paris Datangi Ponpes Tebuireng Melayat Gus Sholah

"Kita memperkirakan akan ada lebih banyak kasus penularan manusia-ke-manusia," sebut Direktur Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernapasan pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dr Nancy Messonier.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif