News
Minggu, 30 Desember 2018 - 01:10 WIB

Update Korban Tsunami Selat Sunda: 431 Meninggal, 7.200 Luka-Luka, 46.646 Mengungsi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 431 orang.

“Tim pencarian dan pertolongan gabungan terus mencari korban yang berada di bawah puing-puing material hanyutan tsunami,” kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).

Advertisement

Sutopo mengatakan tim pencarian dan pertolongan gabungan menemukan jenazah korban di sekitar pantai Pandeglang dan Serang.

Selain korban meninggal, 15 orang juga dilaporkan masih hilang, sementara 7.200 orang lainnya mengalami luka-luka dan 46.646 orang mengungsi di berbagai tempat yang tersebar.

“Penanganan pengungsi terus dilakukan dengan mengirimkan bantuan logistik. Tiga helikopter BNPB hilir mudik mengirim bantuan ke beberapa desa di Kecamatan Sumur, Pandeglang,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, tsunami di Selat Sunda juga menyebabkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana yaitu 1.527 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 181 rumah rusak ringan.

Selain itu, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal serta beberapa fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Tsunami Selat Sunda yang diduga akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi pada Sabtu (22/12/2018).

Advertisement

Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif