News
Selasa, 5 Mei 2020 - 16:02 WIB

Update Data Corona Indonesia: Positif Tambah 484 Jadi 12.071 Kasus, Pasien Sembuh Capai 2.197

Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait penanganan virus corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Solopos.com, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengungkapkan update data kasus corona di Indonesia pada Selasa (5/5/2020).

Dari update data corona Indonesia yang disampaikan Yuri, terdapat penambahan 484 kasus dalam 24 jam terakhir. Artinyam, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Tanah Air mencapai 12.071. Yuri juga mengungkapkan penambahan jumlah pasien sembuh dan meninggal.

Advertisement

"Jumlah spesimen yang sudah kita uji adalah lebih dari 121.000. Hasilnya ada pasien positif sebanyak 12.071, yang berarti ada penambahan 484 kasus dalam 24 jam terakhir. Kasus sembuh ada penambahan sebanyak 243 orang, sehingga menjadi 2.197. Serta pasien meninggal bertambah delapan menjadi 872 orang," papar Yuri dalam jumpa persi di Grha BNBP yang disiarkan langsung Metro TV.

Boyolali Tambah 6 Kasus Baru Positif Covid-19, 4 Di Antaranya Dari Klaster Gowa

Advertisement

Boyolali Tambah 6 Kasus Baru Positif Covid-19, 4 Di Antaranya Dari Klaster Gowa

Diketahui pula ada 26.408 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 239.226 orang dalam pemantauan (ODP). Kasus corona di Indonesia ini telah tersebar di 34 provinsi. Sementara kabupaten/kota yang terdampak mencapai 335.

Yuri meminta masyarakat turut serta membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 ini. Saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai persebaran virus corona. Salah satunya mendeteksi dengan cepat PDP.

Advertisement

Cegah Diskriminasi, Kemenhub Atur Ulang Mekanisme Larangan Mudik

Yuri menegaskan, Covid-19 hanya bisa dicegah lewat disiplin dengan semangat gotong royong tanpa terputus. "Pastikan diri untuk tidak tertular dan tidak menularkan. Jangan mudik!. Karena kita tidak bisa menjamin keamanan dalam perjalanan. Sangat mungkin kontak dengan orang lain saat kita melakukan perjalanan. Ada potensi untuk tertular. Jika sudah tertular maka berpotensi menularkan kepada keluarga di rumah," tuturnya.

Jaga Jarak

Pola hidup sehat juga menjadi salah satu poin yang ditegaskan Yuri. Misalnya dengan rajin mencuci tangan, makan sehat, dan istirahat teratur. Selain itu, dengan tetap mematuhi physical distancing.

Advertisement

Heboh Obat Herbal Covid-19, BPOM Ternyata Belum Keluarkan Izin Edar

Penting untuk tetap di rumah dan tak berpergian. Itu akan mengurangi risiko tertular corona atau Covid-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka pakailah masker. begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.

Terakhir, Yuri menegaskan semakin banyak masyarakat tertular maka akan semakin menambah beban rumah sakit. "Dengan begitu, layanan medis bisa saja tak maksimal apabila terlalu banyak pasien yang tertular. Oleh karena itu jaga diri masing-masing dan tetap disiplin agar tak tertular Covid-19," tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif