Solopos.com, JAKARTA - Terjadi peningkatan kasus terkonfimasi positif virus corona di Indonesia pada Jumat (8/5/2020). Update data itu disampaikan oleh juru bicara pemerintah Indonesia untuk penanganan corona, Achmad Yurianto.
Yuri, sapaan akrabnya, menerangkan ada tambahan satu laboratorium lagi yang digunakan untuk tes spesimen deteksi corona. Laboratorium ini menggunakan metode tes cepat molekuler. Hal ini diharapkan semakin membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Anak-Anak Main Petasan Seusai Sahur di Solo Ganggu Warga, Polisi Buru Penjual Mercon Korek
Yuri mengatakan sudah ada lebih dari 143.000 spesimen yang telah diuji. Beberapa di antaranya di uji di laboratorium yang menggunakan tes cepat molekuler, sementara mayoritas masih menggunakan metode PCR. Dan hasilnya ada penambahan 336 kasus dalam 24 jam terakhir.
Yuri mengatakan sudah ada lebih dari 143.000 spesimen yang telah diuji. Beberapa di antaranya di uji di laboratorium yang menggunakan tes cepat molekuler, sementara mayoritas masih menggunakan metode PCR. Dan hasilnya ada penambahan 336 kasus dalam 24 jam terakhir.
"Update data kumulatif corona di Indonesia pada 8 Mei 2020 adalah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 13.112. Artinya ada penambahan 336 kasus di banding hari sebelumnya. Kemudian pasien sembuh ada penambahan 113 orang menjadi 2.494, sementara pasien meninggal bertambah 13 menjadi 943," papar Yuri dalam jumpa pers di Grha BNPB, Jakarta, yang disiarkan langsung TV One.
Dari update data corona Indonesia yang dipapakan Yuri, diketahui pula jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Indonesia sebanyak 29.087. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 244.480. Kasus Covid-19 di Indonesia ini sudah menyebar di 34 provinsi dan 356 kabupaten/kota.
Di sisi lain, Yuri menegaskan pemerintah terus berupaya untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Dia menjelaskan pandemi seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi di masa lalu. Belajar dari pandemi di masa lalu itu, Yuri menyebut beberapa hal bisa diterapkan.
Salah satunya adalah pembatasan kontak saat pandemi. "Meningkatkan imunitas warga dan fokus pada upaya kemanusiaan," terang Yuri. Kemudian adalah penanganan medis yang tepat serta kebijakan pemerintah yang berkelanjutan dan konsisten hingga pandemi berakhir.
Yuri mengatakan masyarakat memang sudah seharusnya berperan dalam situasi pandemi corona ini. Mulai dari kedisplinan hingga semangat gotong royong membantu sesama. Kedisiplinan masyarakat ini bisa diingatkan oleh tokoh-tokoh masyarakat setempat, tak terkecuali kepala keluarga.
Keputusan Teknis Salat Idulfitri di Solo Tunggu 23 Mei 2020, Kenapa?
"Masing-masing kepala keluarga bisa mengingatkan anggota keluarganya mulai dari istri, orang tua, hingga anak untuk disiplin menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol covid-19 dengan benar," katanya.
Dalam situasi krisis bencana saat ini sangat penting tetap di rumah dan tidak berpergian. Hal itu akan mengurangi risiko penularan virus corona atau Covid-19. Jika terpaksa keluar rumah, maka masyarakat pakailah masker. Begitu juga jika terpaksa bertemu dengan orang maka jaga jaraknya," imbau Yuri.