News
Jumat, 19 Oktober 2012 - 08:01 WIB

Unit Usaha Batik Tumbuh Pesat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengatakan pertumbuhan batik selama lima tahun terakhir menggembirakan. Pada 2011, jumlah unit usaha batik tercatat sebanyak 39.600.

Advertisement

Kepala Sub Bidang Industri Kerajinan dan Sandang Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemenperindag), Dulles Sihombing, mengatakan jumlah unit usaha batik meningkat pesat sejak 2005.

Berdasarkan data yang tercatat di Kemenperindag ada sekitar 21.600 unit usaha batik di Indonesia. Jika dibandingkan dengan data 2011, unit usaha meningkat hingga 18.000 unit usaha.

“Kontribusi data tidak hanya berasal dari Jawa. Daerah lain seperti Riau, Manado dan Papua juga menghasilkan batik,” ujar Dulles dalam acara Workshop Pengembangan Batik Solo menjadi Green Industry di Hotel Dana, Kamis (18/10/2012).

Advertisement

Kenaikan unit usaha batik itu juga mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di sektor batik. Kemenperindag mencatat lonjakan tenaga kerja sebanyak 35.000 dalam kurun waktu lima tahun terakhir.  Pada 2005, serapan tenaga kerja mencapai 130.000 karyawan. Sedangkan pada 2011 awal serapan tenaga kerja usaha batik mencapai 165.000 karyawan.

Sementara total omzet ekspor batik pada 2005 senilai Rp3 triliun atau naik Rp1 triliun pada 2011 menjadi Rp4 triliun.  Pasokan bahan baku batik naik dari Rp1,4 triliun menjadi Rp1,8 triliun selama lima tahun. “Sumbangan devisa ke negara naik dari US$ 32.000 menjadi US$ 41.000,” imbuh dia.

Sementara itu, Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan batik sudah diakui United Nationals Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia. Di Solo, bahkan batik sudah menjadi ikon tersediri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif