News
Kamis, 23 April 2015 - 17:00 WIB

UNDANGAN PESTA BIKINI : Banjir Hujatan, Pesta Bikini Siswi SMA Batal

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Undangan pesta bikini untuk perayaan kelulusan siswa SMA dan sederajatnya (Twitter.com)

Undangan pesta bikini untuk perayaan kelulusan siswa SMA membuat pihak penyelenggara dihujani hujatan.

Solopos.com, JAKARTA — Pembicaraan tentang isu undangan pesta bikini sebagai acara perayaan kelulusan Ujian Nasional, membuat sejumlah pihak gerah. Kekesalan publik pun tercurah lewat hujatan yang dilayangkan di media sosial.

Advertisement

Alhasil, pihak event organizer (EO) dan hotel pun angkat tangan dan tak melanjutkan wacana kontroversial tersebut. Sebagaimana dilansir Detik, Kamis (23/4/2015), pihak penyelenggara atau EO Divine Production dan pihak Hotel Media and Towers, yang beralamat di Pool Area Jl. Gunung Sahari Raya No. 3 Jakarta, menyatakan pembatalan wacana acara pesta bikini untuk siswa sekolah menengah atas (SMA).

“Kami resmi membatalkan event pool party Splash After Class karena disinyalir akan diikuti oleh anak-anak di bawah umur,” ujar Manager F&B Event & Sponsorship, Ibnu M Iqbal, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.

Advertisement

“Kami resmi membatalkan event pool party Splash After Class karena disinyalir akan diikuti oleh anak-anak di bawah umur,” ujar Manager F&B Event & Sponsorship, Ibnu M Iqbal, sebagaimana dilansir CNN Indonesia.

“Kami hanya sebagai venue, dan kami dengan ini sekali lagi menyatakan dengan tegas akan membatalkan event tersebut, “ kata Iqbal menerangkan langkah tersebut diambil karena pihak hotel mendukung masukan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sementara itu, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud Ari Santoso, merasa bersyukur atas pembatalan dari pihak EO pesta bikini tersebut. [Baca juga: Rayakan Kelulusan, Beredar Undangan Pesta Bikini Siswi SMA]

Advertisement

Menurut Ari, acara pesta bikini bertema Splash after Class itu tak patut digelar untuk pelajar. Kemdikbud mengimbau agar siswa tidak ikut-ikutan mengikuti hura-hura seperti itu. [Baca juga: Ahok: Tangkap! Itu Langgar KUHP]

“Memang tidak sepatutnya, tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Kami imbau untuk seluruh siswa tidak mengikuti pesta seperti itu,” ujar Ari.

Terkait dengan terungkapnya pihak penyelenggara, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman, mengatakan Pemerintah DKI Jakarta memerintahkan pengadaan hukuman atau sanksi untuk pihak EO dan hotel. Arie juga menjelaskan, pihak sekolah yang namanya dicatut dalam undangan mengaku sama sekali tidak mendukung acara kelulusan siswa semacam itu.

Advertisement

“Saya sudah cek, sekolah-sekolah atau disdik (Dinas Pendidikan) tidak tahu, dan tidak mensupport acara tersebut,” ujar Arie, dilansir Okezone.

Ari Santoso mengingatkan masih banyak hal yang harus disiapkan siswa setelah Ujian Nasional (UN), misalnya saja mendaftar dan belajar agar bisa masuk ke perguruan tinggi favorit.

“Karena seusai UN itu ada sesuatu ke depannya. Boleh mereka bersuka ria tapi masih dalam batas-batas normatif. Merayakan UN itu kan haknya masing-masing tetapi norma susila dan aturan akan ada itu yang tetap harus diperhatikan,” kata Ari.

Advertisement

Sebelumnya, undangan pesta bikini tersebut muncul di situs Youtube dan sejumlah media sosial. Peredaran undangan itu sempat dihentikan dari pihak pengunggah undangan saat banyak hujatan dilontarkan para pengakses Internet atau netizen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif