News
Minggu, 13 April 2014 - 09:31 WIB

UN SMA 2014 : Disdikpora Karanganyar Minta Siswa Tak Percaya Isu Bocoran Soal

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soal Ujian Nasional (UN) untuk SMA dan SMK untuk kota Solo telah datang dan ditempatkan dalam ruang bersegel di SMK Negeri 2 Manahan, Solo, Sabtu (12/4/2014). Soal UN tersebut mendapat pengamanan ekstra ketat agar tidak bocor. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR –Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karanganyar mengimbau seluruh siswa SMA/SMK sederajat di Bumi Intanpari untuk tidak mempercayai isu-isu yang menyesatkan terkait kebocoran soal menjelang bergulirnya Ujian Nasional (UN) awal pekan mendatang.

Di sisi lain, naskah ujian yang sudah disimpan di SMAN 1 Karanganyar dan SMKN 2 Karanganyar siap didistribusikan secara serentak, Senin (14/4/2014) pagi.

Advertisement

Demikian ditegaskan Sekretaris Disdikpora, Agus Hariyanto, kepada Solopos.com, Sabtu (12/4). Sejauh ini, penjagaan naskah ujian dilakukan dengan menggandeng aparat kepolisian. Selain dijaga ekstra ketat selama 24 jam, lokasi penyimpanan naskah ujian juga dilengkapi dengan alat Closed Circuit Television (CCTV).

Hal itu ditujukan untuk menghindari berbagai hal yang tak diinginkan, termasuk kebocoran soal.

“Kalau ada yang mengatakan kebocoran soal, saya pastikan itu hanya isu murahan. Tak perlu percaya dengan isu itu. Lebih baik, para siswa belajar tekun dan percaya dengan kemampuan diri-sendiri. Misalnya ada yang tertangkap tangan ingin mengacau pelaksanaan ujian, akan kami laporkan kepada pihak berwajib [kepolisian],” katanya.

Advertisement

Agus Hariyanto, menyebutkan, total siswa SMA sederajat yang mengikuti UN di Karanganyar mencapai 3.523 siswa. Sedangkan, jumlah siswa SMK yang mengikuti UN mencapai 4.034 siswa. Jumlah itu masih ditambah lima siswa yang berasal dari SLB.

“Kami juga sudah memberi arahan kepada masing-masing pengawas agar selalu tanggap dan sigap saat menghadapi masalah teknis yang biasa muncul di lapangan [seperti naskah kurang atau naskah tertukar]. Prinsip paling utama, UN harus berlangsung sesuai jadwal. Sehingga, kalau ada kasus naskah kurang dan sejenisnya, pengawas di lapangan diperbolehkan melakukan fotokopi [tentunya dengan berkoordinasi dengan Disdikpora],” ulasnya.

Bupati Pantau UN

Advertisement

Terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku bakal terjun langsung memantau jalannya UN di Bumi Intanpari. Dirinya berharap, tingkat kelulusan di Bumi Intanpari bisa mencapai angka 100 persen.

“Naskah UN sudah datang dan siap didistribusikan sesuai jadwal. Kepada seluruh siswa, saya minta jangan percaya dengan kebocoran soal. Kalau ada yang percaya, itu namanya kebangetan. Soalnya, naskah memang sudah dijaga ekstra ketat,” ulasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif