News
Minggu, 12 April 2015 - 11:20 WIB

UN 2015 : Ujian Nasional Tak Tentukan Kelulusan, Ini Tanggapan Siswa Kelas XII

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa MAN Tambak Beras melaksanakan doa bersama, Kamis (9/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Un 2015 esok hari sudah dilaksanakan. Siswa kelas XII rata-rata mengaku lebih rileks jalani UN walau tetap melakukan sejumlah persiapan.

Harianjogja.com, JOGJA—Tidak dimasukkannya nilai Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan membuat greget UN tahun ini menurun. Siswa bahkan terkesan meremehkan UN kali ini.

Advertisement

Fikri Setiansyah, salah satu siswa SMA swasta di Bantul mengatakan, ketika mendengar kabar bahwa nilai UN tidak menentukan kelulusan, ia tak menampik sedikit meremehkan UN tahun ini. Baginya, UN tahun ini tak lebih dari sekadar syarat formalitas sebagai penghujung masa sekolahnya saja.

Ketika ditemui di sekolahnya, ia mencoba membandingkan dengan tahun lalu. Ketika itu, ia melihat keseriusan kakak kelasnya dalam menghadapi UN. Mulai dari doa bersama hingga try out yang diikuti oleh kakak kelasnya, menunjukkan betapa seriusnya mereka menghadapi ujian akhir itu.

Advertisement

Ketika ditemui di sekolahnya, ia mencoba membandingkan dengan tahun lalu. Ketika itu, ia melihat keseriusan kakak kelasnya dalam menghadapi UN. Mulai dari doa bersama hingga try out yang diikuti oleh kakak kelasnya, menunjukkan betapa seriusnya mereka menghadapi ujian akhir itu.

“Memang sekarang juga ada try out dan doa bersama, tapi kok rasanya tidak seserius tahun lalu. Sekarang kok rasanya sama sekali tidak tegang,” ucapnya tanpa bersedia menyebutkan nama sekolahnya.

Kendati begitu, ia tetap berupaya untuk memaksimalkan UN kali ini dengan meningkatkan kualitas belajarnya. Selain itu, ia juga memanfaatkan ajang try out yang diselenggarakan oleh sekolahnya.

Advertisement

“Setelah lulus, saya ingin kuliah di perguruan tinggi negeri. Kalau nilai UN saya jeblok, saya takut kalah bersaing dengan calon mahasiswa lainnya kelak,” terangnya.

Aulia Yafti Nugraheni siswa Jurusan Keperawatan SMK Kesehatan Sadewa Babarsari, Depok, Sleman mengatakan, persiapan UN 2015 tetap seperti biasa.

“Saya tetap serius, tetap belajar karena walaupun tidak menentukan lulusan tapi 50% nilai akan dipakai untuk dijumlahkan untuk rata-rata lulusan,” kata dia kepada Harianjogja.com, Sabtu (11/4/2015).

Advertisement

Selain itu, lanjutnya, juga akan digunakan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menggunakan nem. Ia bahkan mengaku deg-degkan selama sepekan menjelang UN.

Ia mengaku takut dengan UN kali ini. Pasalnya baru kali ini mendapat materi kejuruan keperawatan. Lain dengan SMP yang hanya mendapat materi ujian mata pelajaran pokok.

Hal yang berbeda dialami Novita Arshanti. Siswa kelas XII IPS SMAN 1 Depok Sleman ini mengaku persiapan untuk menghadapi UN dirasa kurang maksimal.

Advertisement

“Agak santai tapi tetep waswas. Enggak greget kayak UN SMP,” kata dia.

Dulu menjelang UN SMP, ia ikut les di sebuah bimbingan belajar (bimbel) tapi UN SMA saat ini, ia sama sekali tidak ikut bimbel manapun. Ia hanya mengikuti tambahan pelajaran di sekolah.
Itok Pratisto Pambudi, siswa kelas XII SMKN 5 Jogja mengaku sama sekali tidak panik menghadapi UN besok.

“Sudah tidak menentukan kelulusan soalnya,” ungkapnya.

Perasaan ini, kata dia, jauh berbeda saat ia naik ke kelas XII, UN menjadi momok yang menakutkan karena dibayangi tidak lulus jika tidak memenuhi standar nilai ujian yang ditentukan.

“Tapi ya tetap belajar, cuma lebih rileks dan tenang saja,” tutur Itok.

Kendati demikian, ia tidak menampik jika terselip perasaan khawatir pada saat pelaksanaan ujian. Ketakutan gangguan teknis, terangnya, tidak dapat dipungkiri. Terlebih, UN dengan Computer Based Test (CBT) baru pertama kali dilakukan. Menurut dia, , gangguan teknis, baik di jaringan, server, dan sejenisnya, dapat mengganggu konsentrasi siswa saat mengerjakan soal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif