News
Kamis, 11 Desember 2014 - 15:26 WIB

UMK 2015 : Upah Naik Pengusaha Jawa Barat Dirayu Pindah ke Vietnam

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi Kasbi di Bundaran HI, Jakarta, Senin (15/9/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, BANDUNG — Vietnam menawarkan lahan industri pada pengusaha di Jawa Barat yang berniat merelokasi atau pindah lokasi usaha. Hal ini terkait naiknya upah minimum kota/kabupaten (UMK) pada 2015.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jabar Agung Suryamal Sutisno mengatakan Vietnam menangkap peluang adanya kemungkinan para pengusaha di Jabar melakukan ekspansi usaha. Selain itu momentum banyaknya beban terkait kenaikan UMK 2015 dan kenaikan harga BBM dinilai bisa membujuk para pengusaha relokasi.

Advertisement

“Baru sebatas komunikasi antara kami dan Vietnam. Mereka menawarkan sebuah kawasan industri,” katanya di Bandung, Kamis (11/12/2014).

Menurutnya, tawaran yang diajukan Vietnam itu bukan hanya sebuah kawasan bagi para pelaku dunia usaha untuk membangun pabrik atau perusahaan di negara Asia Tenggara. Vietnam juga memberikan iming-iming sejumlah
insentif.”Misalnya, kemudahan perizinan, adanya kepastian hukum,” tutur Agung.

Agung menilai kondisi perkembangan dunia usaha di Jawa Barat dan Indonesia dianggap akan membuat para pengusaha memalingkan rencana bisnis ke luar negeri. Upah pekerja yang murah di Vietnam menurutnya tidak bergejolak
seperti di sini.

Advertisement

Kadin sendiri mengaku bujukan Vietnam ini bisa dipandang sebagai peluang, namun pihaknya memberikan kebebasan pada para pengusaha untuk memilih keluar atau menetap di Jabar. ” Semuanya bergantung pada masing-masing pelaku usaha di Jabar,” katanya.

Wakil Ketua Bidang Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Kadin Jabar, Djonni Andhella, mengatakan pengusaha di Jawa Barat relatif masih enggan untuk melakukan ekspansi atau relokasi terlebih ke luar negeri. “Di sini masih banyak daerah yang layak menjadi kawasan industri,” katanya.

Menurutnya, gejolak pengupahan hanya terjadi di kawasan Bandung Raya dan Jawa Barat bagian barat seperti Karawang, Bekasi, Bogor dan Depok. Sementara daerah di Jabar timur relatif kondusif dan tidak mengalami
kenaikan upah yang tinggi. “Apalagi kawasan tersebut akan ditopang oleh bandara dan aerocity,” ujarnya.

Advertisement

Djonni sendiri menduga tawaran Vietnam pada pengusaha di Jabar masih dalam tahap wacana dan belum tepat untuk diseriusi. Indonesia sendiri menurutnya masih menjadi bidikan para investor asing untuk berinvestasi ketimbang di
negara ASEAN yang lain. “Kinerja pemerintahan sekarang lagi dilihat, jadi kalau untuk investasi utamanya tetap keamanan dan kepastian hukum,” katanya.

Selain itu perizinan satu atap oleh BKPM pada tahun depan menurutnya
menunjukan komitmen pemerintah ingin menjaga kenyamanan berinvestasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif