News
Rabu, 4 Desember 2019 - 17:25 WIB

Umat Katolik di Irak Batalkan Perayaan Natal

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perayaan Natal di Irak pada 2015 silam. (Reuters-Alaa Al-Marjani)

Solopos.com, BAGDAD — Kurang dari tiga pekan lagi, Hari Natal akan tiba. Namun, umat Katolik di Irak justru sudah menegaskan akan membatalkan perayaan Natal 2019 ini.

Otoritas Gereja Katolik setempat menyebut pembatalan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap korban unjuk rasa antipemerintah yang masih berlanjut di Irak. Tak kurang dari 430 nyawa melayang pada unjuk rasa antipemerintah d Irak pada 1 Oktober 2019.

Advertisement

Kepala Gereja Katolik Kaldea di Irak, Patriark Louis Raphael Sako, menegaskan pembatalan perayaan Natal itu terwujud dengan tidak adanya perayaan Natal di depan publik, bukan sama sekali tak menggelar ibadah saat Natal.

“Tidak akan ada pohon-pohon Natal yang dihias di gereja-gereja atau jalanan setempat, tidak ada perayaan dan tidak ada resepsi di patriarkat [kepala gereja],” demikian bunyi pengumuman yang disampaikan Sako seperti dikutip Detik.com.

Sako menyebut keputusan itu dimaksudkan untuk menghormati korban tewas dan korban luka dalam unjuk rasa. “Untuk menghormati korban tewas dan korban luka dari pihak demonstran dan pasukan keamanan, dan demi solidaritas dengan penderitaan keluarga mereka,” lanjutnya.

Advertisement

Unjuk rasa antipemerintah di Irak memasuki bulan ketiga, dengan komunitas non-Syiah di Irak juga menyampaikan solidaritas mereka. Warga Sunni di Mosul menggelar arak-arakan pemakaman dan warga di Provinsi Salahaddin mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk para korban tewas.

Ratusan mahasiswa juga ikut menggelar aksi massa di wilayah Kirkuk yang multi-etnis. Pekan lalu, Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya setelah unjuk rasa antipemerintah terus berlangsung.

Namun, para demonstran terus melanjutkan aksinya untuk memprotes korupsi pemerintah dan mengeluhkan buruknya layanan publik serta tingginya angka pengangguran. Demonstran juga mengecam semakin meningkatnya pengaruh Iran dalam urusan dalam negeri Irak.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Irak Natal 2019
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif