News
Sabtu, 23 Maret 2024 - 15:16 WIB

Ukraina Tampik Terlibat Serangan Teroris Berdarah di Gedung Konser Dekat Moscow

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ledakan terlihat dari Gedung Crocus City Hall dekat Moskow, Jumat (22/3/2024) malam akibat serangan teroris. (TASS)

Solopos.com, KIEV — Ukraina pada Jumat (22/3/2024) mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam serangan penembakan mematikan yang menargetkan sebuah balai konser di wilayah Moskow, Rusia.

“Ukraina tentu saja tidak ada hubungannya dengan penembakan/ledakan di Balai Kota Crocus (Wilayah Moskow, Rusia). Itu sama sekali tidak masuk akal,” kata asisten presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam sebuah pernyataan di X setelah penembakan larut malam yang disebut Rusia sebagai “serangan teroris”, dilansir Antara.

Advertisement

Menggarisbawahi bahwa Kiev saat ini sedang berperang dengan Moskow selama lebih dari dua tahun dan bahwa perang Rusia-Ukraina akan diputuskan “hanya di medan perang,” Podolyak mengatakan bahwa “serangan teroris tidak menyelesaikan masalah apapun.”

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Ukraina tidak pernah dengan terpaksa menggunakan metode teroris, dan bahwa pemerintahnya mendengar peringatan publik dari kedutaan asing di Moskow tentang kemungkinan adanya insiden seperti itu jauh sebelum penembakan di Balai Kota Crocus terjadi.

“Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa peristiwa di pinggiran kota Moskow akan berkontribusi pada peningkatan tajam dalam propaganda militer, percepatan militerisasi, perluasan mobilisasi, dan pada akhirnya, peningkatan perang. Dan (itu) juga untuk membenarkan serangan genosida yang nyata terhadap penduduk sipil Ukraina,” tambahnya.

Advertisement

Dalam pernyataan terpisah, Intelijen Pertahanan Ukraina (HUR) mengklaim penembakan itu sebagai “provokasi yang direncanakan dan disengaja oleh badan khusus Rusia” atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Tujuannya adalah untuk membenarkan serangan yang lebih keras terhadap Ukraina dan mobilisasi total di Rusia. Eksekusi publik terhadap orang-orang di Moskow harus dipahami sebagai ancaman Putin terhadap eskalasi dan perluasan perang yang lebih besar,” kata HUR melalui platform Telegram.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif