News
Sabtu, 14 April 2018 - 12:30 WIB

Ujian Nasional 2018: Soal Matematika SMA Sulit, Begini Penjelasan Mendikbud

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA &ndash;</strong> Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy buka suara terkait soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) mata pelajaran matematika tingkat SMA yang dinilai sulit oleh siswa. </p><p>"Memang yang akan dipetakan lewat UN antara lain adalah aspek tingkat kesulitan tertinggi yang bisa dicapai oleh siswa. Tetapi pemberian bobotnya juga beda," ujar Muhadjir di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).</p><p>Mendikbud mengakui soal UN pada tahun ini lebih sulit karena memang yang ingin dipetakan melalui UN antara lain adalah aspek tingkat kesulitan tertinggi yang bisa dicapai oleh siswa.</p><p>"Saya justru kecewa, kalau banyak siswa yang bilang soalnya gampang. Tidak belajar sungguh sungguh pun bisa mengerjakannya," kata dia, seperti diberitakan <em>Antara</em>.</p><p><strong>Baca juga:</strong></p><p><a href="http://news.solopos.com/read/20180409/496/909077/ujian-nasional-2018-93-persen-man-selenggarakan-unbk">Ujian Nasional 2018: 93 Persen MAN Selenggarakan UNBK</a></p><p><a href="http://semarang.solopos.com/read/20180410/515/909597/ujian-nasional-2018-terganggu-soal-tak-utuh">Ujian Nasional 2018 Terganggu Soal Tak Utuh</a></p><p><a href="http://news.solopos.com/read/20180409/496/909082/1.983.568-siswa-sma-dan-ma-ikuti-ujian-nasional-2018-">1.983.568 Siswa SMA dan MA Ikuti Ujian Nasional 2018</a></p><p>Pemberian bobot yang berbeda tersebut mirip dengan sistem penilaian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang mulai diberlaukan pada tahun ini, yakni berdasarkan tingkat kesulitan soal.</p><p>"Mirip seperti itu. Namun itu soal teknis, ahli evakuasi dan pengukuran pendidikan yang lebih menguasai," katanya.</p><p>Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya mulai tahun ini mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau "high order thinking skills" atau HOTS.</p><p>Mendikbud menargetkan secara substantif meningkatkan kualitas dari UN tersebut dengan memasukkan soal HOTS tersebut.</p><p>Sementara itu Direktur Global Sevilla, Robertus Budi Setiyono mengatakan pihaknya menampung keluhan siswanya yang mengikuti UN.</p><p>"Anak-anak banyak mengeluhkan soal yang tidak sesuai dengan kisi-kisi yang disampaikan terutama untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan matematika," kata Budi.</p><p>Budi mengatakan siswa harus belajar apapun tidak hanya berdasarkan kisi-kisi soal ujian. "Siswa harus belajar semuanya tidak hanya kisi-kisi karena hakikat belajar tersebut adalah pembelajaran bukan ujian," imbuh Budi.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif