News
Rabu, 5 November 2014 - 18:40 WIB

UGM, DIY & Korea Selatan Jalin Kerja Sama Segitiga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (infoakademika.com)

Harianjogja.com, JOGJA – Universitas Gadjah Mada, Pemerintah DIY, dan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan membuka peluang kerjasama dalam mendorong pembangunan ekonomi pedesaan. Kerjasama yang terjalin lebih fokus untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Konsep pembangunan masyarakat desa ini mengkombinasikan konsep pembangunan masyarakat pedesan Korea yang dikenal dengan Saemaul Undong dengan budaya gotong royong yang ada di Indonesia.

Advertisement

“Ini praktek baik dalam pembangunan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dalam pembangunan masyarakat desa,“ ujar Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Budi Santoso Wignyosukarto pada seminar dan workshop peningkatan kerja sama UGM, Pemda DIY dan Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk-do dalam implementasi Saemaul Undong di DIY, Selasa (4/11/2014).

Acara itu sekaligus dihadiri Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX dan Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do, Lee In Seon.

Advertisement

Acara itu sekaligus dihadiri Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX dan Wakil Gubernur Gyeongsangbuk-do, Lee In Seon.

Budi WS, demikian ia akrab disapa, menegaskan, konsep pembangunan Saemaul Undong yang ada di Korea pada prinsipnya hampir sama dengan konsep pembangunan gotong royong.

Kendati demikian, menurut dia, semangat pembangunan gotong royong saat ini makin luntur akibat pemerintah sebelumnya lebih menekankan pembangunan berorientasi pertumbuhan ekonomi.

Advertisement

Berbeda dengan di Korea, kata Budi, konsep Saemaul Undong adalah sebuah gerakan masyarakat dalam ikut serta berpartisipasi dalam pembangunan infrasruktur pedesaaan.

Lee In Seon dalam sambutannya mengatakan, kerjasama Gyeongsangbuk-do dengan UGM merupakan tindak lanjut dari ditandatangninya perjanjian kerja sama dengan Pemda DIY pada 2005 silam.

“Bidang pertanian dan perikanan yang akan diutamakan,” katanya.

Advertisement

Selain itu, katanya, kerjasama tripartit ini akan membina pelaku usaha kecil dan menengah di DIY dalam memproduksi dan memasarkan produk yang berorientasi ekspor sehingga mampu meningkatkan daya saing.

Dalam kesempatan itu, Lee juga menegaskan dirinya akan menjembatani kerjasama lebih intensif antar perguruan tinggi. Dia menyebutkan Gyeongsangbuk-do terdapat 37 perguruan tinggi dengan 370.000 mahasiswa.

“Banyak riset unggulan yang bisa dikerja samakan,” ujarnya.

Advertisement

Sementara Sri Paku Alam IX mengatakan realisasi kerja sama DIY dengan Gyeongsangbuk-do dimulai dengan program pembangunan pedesaan di daerah Kabupaten Gunungkidul. Kerjasama semacam ini diharapkan nantinya bisa memperkecil kesenjangan ekonomi antara masyarakt desa dan kota.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif