SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
UAN Online 2015, Disdik Kota Jogja berharap PSMK dan Puspendik memberikan kejelasan sikap.
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja meminta agar pusat segera mengeluarkan kebijakan yang jelas terkait pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) online atau Computer based Test (CBT). Pasalnya ada dualisme keputusan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) dengan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), terkait sekolah yang ditunjuk melaksanakan CBT.
Desember lalu, PSMK menunjuk semua SMK di Jogja melaksanakan CBT sedangkan surat susulan dari Puspendik menyatakan bahwa hanya beberapa SMK, SMA dan SMP yang akan melaksakannya. Dualisme keputusan itu membuat Disdik Kota Jogja kebingungan untuk menindaklanjuti.
“Kami ini pada prinsipnya siap saja dengan pusat. Yang melaksanakan CBT mau seluruh SMK kami siap, hanya sekolah yang ditunjuk kami juga siap,” kata Suhartati selaku Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (2/2/2015).
Dinas ingin agar pelaksanaan UAN benar-benar menjadi konsen Kemendikbud. Meskipun pada akhirnya nanti UAN tidak sebagai standar kelulusan, setidaknya Kemendikbud melalui dinas dan sekolah mengupayakan layanan yang baik dan tidak membingungkan.
Jika sudah ada keputusan siapa yang akan ditunjuk melaksanakan CBT, Dinas akan melakukan uji kelayakan kepada sekolah terkait sistem komputer yang dimiliki. Hal ini mengingat masih banyak SMK di Jogja yang belum memenuhi syarat pelaksanaan CBT yaitu komputer yang berjumlah minimal sepertiga dari jumlah siswa peserta UAN.
Menangapi surat dari Dirjen PSMK, Dinas sudah melakukan verifikasi terhadap beberapa SMK yang dinyatakan layak mengikuti CBT.
“Verifikasi sudah selesai Sabtu (31/1/2015) kemarin dan hasilnya baru besok (Selasa, 3/2/2015),” kata Suhartati.