News
Sabtu, 5 Januari 2013 - 22:27 WIB

TUXUCI CELAKA: Kapolsek Tawangmangu: Korban Hanya Luka Ringan, Tak Dirawat di RS

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Antara

JIBI/SOLOPOS/Antara

KARANGAYAR–Mobil “Ferrari listrik” Tucuxi yang dikendarai Menteri BUMN, Dahlan Iskan terlibat kecelakaan lalu lintas dengan sebuah mobil kijang di Desa Ngerong, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim, Sabtu (5/1/2013) sekitar pukul 14.30 WIB.

Advertisement

Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, dihubungi Solopos.com, Sabtu malam, mengatakan sopir mobil yang terkena tabrakan Tucuxi hanya mengalami luka ringan. Dan korban tidak dirawat di rumah sakit.

Pernyataan Kapolsek tersebut sekaligus meluruskan pernyataan sebelumnya yang telah dia sampaikan ke Solopos.com.

Advertisement

Pernyataan Kapolsek tersebut sekaligus meluruskan pernyataan sebelumnya yang telah dia sampaikan ke Solopos.com.

Sebelumnya Riyanto mengatakan setelah menabrak tiang listrik mobil Tucuxi yang dikemudikan Dahlan menabrak mobil yang ada di lokasi kejadian. Sopir mobil mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat di wilayah Magetan, Jatim. Sementara  pengemudi mobil Tuxuci maupun Dahlan Iskan hanya menderita shock.

Dimintai konfirmasi Solopos.com, Sabtu malam, perihal pengakuan Dahlan yang menyebutkan tidak ada korban dalam peristiwa itu, Riyanto meluruskan pernyataannya, bahwa tidak ada korban dalam peristiwa itu. “Korban hanya luka ringan tidak dilarikan ke rumah sakit,” tegasnya.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan Solopos,com Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan pernyataan perihal kecelakaan mobil “Ferrari listrik” Tucuxi yang dikendarinya, Sabtu (5/1/2013) di Plaosan, Magetan, Jawa Timur (Jatim).

Kepada Koordinator BUMN Care, Budi Purnomo Karjodihardjo, Dahlan mengatakan dalam kecelakaan tersebut mobil listrik sempat menabrak mobil Panther yang di lokasi kejadian. Tak ada korban dalam kecelakaan tersebut.

Berikut tertimoni Dahlan Iskan seperti kepada Budi Purnomo dalam siaran pers kepada media massa termasuk Solopos.com, Sabtu malam.

Advertisement

“Waktu naik dari Solo ke Tawangmangu dan sampai ke puncak saya bangga sekali. Mobil ini luar biasa kemampuanya menanjak. Melebihi mobil biasa. Waktu turun tajam dari Cemorosewu ke Sarangan remnya juga tidak masalah. Begitu melewati penurunan di Plaosan, rem tidak berfungsi. Mobil menggelinding kian cepat.

Saya harus berpikir cepat. Saya sadar sepenuhnya apa yangg harus saya lakukan. Kalau panik mobil bisa liar dan menghantam sana-sini karena jalan dalam keadaan ramai. Lalu saya lihat de depan sana ada tebing.

Saya langsung berpikir akan saya tabrakkan mobil ini ke tebing gunung. Saya tahu risikonya saya bisa mati, tapi itu yang terbaik yang bisa saya lakukan. Braaaaakkkk, mobil hancur, lalu mental nyenggol tiang listrik dan kemudian mengenai mobil Panther yang berhenti dekat situ.

Advertisement

Saya tersadar. Lalu meraba kepala, wajah dan leher. Tidak ada yang luka. Rambut dan wajah penuh bubuk kaca. Saya raba tangan tidak apa-apa. Saya gerakkan kaki tidak masalah. Karena atap mobil yang terbuat dari kaca hancur saya langsung teriak apakah penumpang Panther ada masalah?

Mereka turun dari Panther dan mengatakan sama sekali tidak masalah. Lalu saya pelan-pelan keluar dari mobil. Masyarakat sudah merubung. Seorang ibu tua menangis lalu merangkul saya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif