News
Jumat, 22 November 2019 - 07:00 WIB

Tusuk Guru Karena Cinta, Ini Penyebab Siswa SMA Kulonprogo Tahu Rumah Korban

Lajeng Padmaratri  /  Harian Jogja  /  Adib M Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuh. (cinemaknifefight.com)

Solopos.com, KULONPROGO -- Kasus siswa SMA di Kulonprogo yang menusuk gurunya karena alasan cinta menimbulkan tanda tanya, khususnya tentang hubungan keduanya selama ini. Rupanya, korban tak pernah mengajar di kelas sang murid.

Kepala SMA di Lendah, Kulonprogo, tersebut, Didik Asmiarto, menjelaskan posisi korban yang bernama Wening Pamuji Asih, 35, sebagai guru di sekolahnya. Korban merupakan guru honorer di sekolah tersebut sejak Juli lalu.

Advertisement

"Baru masuk sini Juli kemarin, tapi induknya di salah satu SMK di Sewon, Bantul," kata Didik kepada Harian Jogja, Kamis (21/11/2019).

Menurut Didik, sekolah tersebut kekurangan guru sejarah sehingga Wening diminta mengajar Pendidikan Sejarah di sekolahnya untuk kelas X. "W tidak mengajar CB, karena CB kelas XI," ujarnya.

Advertisement

Menurut Didik, sekolah tersebut kekurangan guru sejarah sehingga Wening diminta mengajar Pendidikan Sejarah di sekolahnya untuk kelas X. "W tidak mengajar CB, karena CB kelas XI," ujarnya.

Menurut Didik, korban dan terduga pelaku sebenarnya jarang berinteraksi di sekolah, terlebih karena keduanya tidak tergabung dalam jadwal belajar-mengajar yang sama. Namun karena senang mengikuti pentas menari di berbagai daerah, CB jadi mengetahui kediaman korban.

"Tahu rumahnya W itu karena sering pentas di daerah rumahnya W. Mungkin ikut kelompok kesenian di desanya atau bagaimana," kata Didik.

Advertisement

Kegemaran terhadap seni tari sering di salurkan CB dalam pentas menari sekolah. "CB di sekolah enggak bagaimana-bagaimana, aktif. Kemarin ikut Pentas Sendratari Ramayana," ucapnya.

Kerap Absen

Meski demikian, CB menjadi sorotan karena kerap tidak masuk sekolah. "Sempat juga oleh orangtuanya diantar jemput sekolah, karena pernah tidak sampai ke sekolah walaupun sudah pamit," ungkapnya.

Advertisement

GKR Hemas ke Penggugat UU Keistimewaan DIY: Enggak Mau di Jogja, Silakan Pergi!

Untuk itu, pihak sekolah juga pernah melakukan home visit ke rumah CB. Dari situlah diketahui bahwa remaja tersebut masih dalam perawatan RSJ Grhasia.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Wening Pamuji Asih, 35, warga Dusun Sambeng, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, mengalami luka bacok di bagian dada hingga tembus ulu hati di rumahnya. Dia dibacok muridnya sendiri yang mengaku sudah lama jatuh cinta kepadanya, Rabu (20/11/2019) malam.

Advertisement

Saat ini, pelaku sudah diamankan dan masih dalam penyelidikan polisi. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mengaku sangat mencintai korban.

“Motifnya masih kami dalami, masih dalam penyidikan. Pelaku ini pengakuannya sangat sayang dan cinta pada korban,” kata Kapolsek Srandakan, Komisaris Polisi Muryanto, saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (21/11/2019).

Ngaku Cinta dan Sayang, Siswa SMA Tega Bacok Guru di Bantul

Dari keterangan tersangka sementara, tersangka hanya berniat untuk melukai korban karena merasa sakit hati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif