News
Rabu, 2 Januari 2013 - 18:33 WIB

Tucuxi "Ferrari Listrik" Indonesia Tak Gunakan Kupu-Kupu Malam

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Danet Suryatama dan "Ferrari listrik" Tucuxi (JIBI/Harian Jogja)

Danet Suryatama dan “Ferrari listrik” Tucuxi (JIBI/Harian Jogja)

JOGJA- Danet Suryatama, pencipta mobil listrik “Ferrari listrik” merk Tucuxi pesanan Menteri BUMN Dahlan Iskan akhirnya memutuskan hubungan kerja sama dengan rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam.

Advertisement

Langkah ini diambil Danet terkait peristiwa pembongkaran mesin mobil seharga Rp1,5 miliar dan tudingan pencurian teknologi yang dilontarkan Danet.  Danet Suryatama kepada JIBI/Harian Jogja, Rabu (2/1/2012) menyatakan, tak akan lagi menggandeng rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam yang berpusat di Sleman Jogja untuk produksi mobil listrik ke depan.

Beberapa hal menurut Danet menjadi pertimbangan pertama karena kejadian pembongkaran mobil dan dugaan pencurian teknologi yang dilakukan Kupu-Kupu Malam dan anak buah Dahlan Iskan.

Seperti diberitakan sebelumnya, mobil mirip Ferrari yang sebelumnya sempat dipamerkan Dahlan Iskan di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu, diam-diam dibawa kembali ke pabrik Kupu-Kupu Malam.

Advertisement

Di sana, mobil tersebut menurut Danet dibongkar, untuk dilihat desain mesinnya. Anak buah Dahlan Iskan bahkan menggandeng doktor dari UGM untuk melihat desain mesin tersebut.

Kejadian itu dibiarkan oleh manajemen Kupu-Kupu Malam. Danet menyebut tindakan ini merupakan pencurian teknologi, karena antara dirinya dengan pihak Kupu-Kupu Malam maupun Dahlan Iskan melalui anak buahnya telah membuat kesepakatan untuk menjaga kerahasiaan desain mesin yang beberapa di antaranya telah dipatenkan tersebut.

Meski mobil ini telah resmi dibeli Dahlan. “Di agremeent sudah jelas harus saling menjaga kerahasiaan tapi kenyataanya seperti ini, mereka lupa bahwa ada hitam di atas putih,” ungkapnya.

Advertisement

Perwakilan Manajemen Kupu-Kupu Malam yang menangani Tucuxi, B Kuntho Wibisono enggan berkomentar banyak terkait mobil tersebut saat disambangi JIBI/Harian Jogja, Rabu (2/1) di lokasi produksi di Jalan Kabupaten.

Ia hanya membantah disebut mencuri teknologi. Menurutnya mobil tersebut saat ini hanya disempurnakan. Diantaranya karena ada masalah di posisi baterai mobil yang belum tepat. “Nggak, nggak ada pencurian teknologi, ini hanya penyempurnaan,” kata Kuntho.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif