News
Sabtu, 5 Januari 2013 - 21:23 WIB

TUCUXI CELAKA: Tak Ada Korban, Inilah Pengakuan Dahlan Soal Kronologi Kejadian

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah orang melihat mobil sport listrik Tucuxi milik Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ringsek akibat kecelakaan di Desa Ngerong Kecamatan Plaosan, Kab. Magetan, Jatim, Sabtu (5/1/2013). Menurut informasi, Menteri BUMN Dahlan Iskan sedang melakukan test drive mobil tersebut dari Solo, Jateng menuju Magetan, namun diperkirakan rem mobil blong, tetapi Dahlan selamat dalam kecelakaan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Siswowidodo)

Sejumlah orang melihat mobil sport listrik Tucuxi milik Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ringsek akibat kecelakaan di Desa Ngerong Kecamatan Plaosan, Kab. Magetan, Jatim, Sabtu (5/1/2013). Menurut informasi, Menteri BUMN Dahlan Iskan sedang melakukan test drive mobil tersebut dari Solo, Jateng menuju Magetan, namun diperkirakan rem mobil blong, tetapi Dahlan selamat dalam kecelakaan tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Siswowidodo)

MAGETAN—Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan pernyataan perihal kecelakaan mobil “Ferrari listrik” Tucuxi yang dikendarinya, Sabtu (5/1/2013) di Plaosan, Magetan, Jawa Timur (Jatim).

Advertisement

Kepada Koordinator BUMN Care, Budi Purnomo Karjodihardjo, Dahlan mengatakan dalam kecelakaan tersebut mobil listrik sempat menabrak mobil Panther yang di lokasi kejadian. Tak ada korban dalam kecelakaan tersebut.

Berikut tertimoni Dahlan Iskan seperti kepada Budi Purnomo dalam siaran pers kepada media massa termasuk Solopos.com, Sabtu malam.

“Waktu naik dari Solo ke Tawangmangu dan sampai ke puncak saya bangga sekali. Mobil ini luar biasa kemampuanya menanjak. Melebihi mobil biasa. Waktu turun tajam dari Cemorosewu ke Sarangan remnya juga tidak masalah. Begitu melewati penurunan di Plaosan, rem tidak berfungsi. Mobil menggelinding kian cepat.

Advertisement

Saya harus berpikir cepat. Saya sadar sepenuhnya apa yangg harus saya lakukan. Kalau panik mobil bisa liar dan menghantam sana-sini karena jalan dalam keadaan ramai. Lalu saya lihat de depan sana ada tebing.

Saya langsung berpikir akan saya tabrakkan mobil ini ke tebing gunung. Saya tahu risikonya saya bisa mati, tapi itu yang terbaik yang bisa saya lakukan. Braaaaakkkk, mobil hancur, lalu mental nyenggol tiang listrik dan kemudian mengenai mobil Panther yang berhenti dekat situ.

Saya tersadar. Lalu meraba kepala, wajah dan leher. Tidak ada yang luka. Rambut dan wajah penuh bubuk kaca. Saya raba tangan tidak apa-apa. Saya gerakkan kaki tidak masalah. Karena atap mobil yang terbuat dari kaca hancur saya langsung teriak apakah penumpang Panther ada masalah?

Advertisement

Mereka turun dari Panther dan mengatakan sama sekali tidak masalah. Lalu saya pelan-pelan keluar dari mobil. Masyarakat sudah merubung. Seorang ibu tua menangis lalu merangkul saya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif