News
Minggu, 6 Januari 2013 - 06:35 WIB

TUCUXI CELAKA: Pencipta Ingatkan Hati-Hati Evakuasi Ada Listrik Tegangan Tinggi!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Istimewa

Advertisement

JOGJA- Danet Suryatama, pencipta mobil listrik merk Tucuxi mengingatkan, untuk berhati-hati saat mengevakuasi mobil yang mengalami kecelakaan pada Sabtu (5/1/2013) sore di Magetan, Jawa Timur saat dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan tersebut.

Danet kepada JIBI/ Harian Jogja melalui email, Sabtu (5/1) malam menyatakan, ada arus listrik bertegangan tinggi di mobil jenis Ferrari tersebut. Sehingga evakuasi harus dilakukan oleh orang atau tim yang berpengalaman agar tak menimbulkan korban.

“Kami saat ini juga berharap pada masyarakat dan tim evakuasi mobil dimana Tucuxi berada untuk berhati-hati melakukan evakuasi kendaraan. Ada arus listrik bertegangan tinggi pada mobil tersebut yang penanganannya harus dilakukan oleh orang atau tim yang berpengalaman,” terang Danet.

Advertisement

Seperti dikabarkan sebelumnya “Ferrari Listrik” buatan Danet yang dikendarai Dahlan Iskan menabrak tebing di daerah Plaosan, Magetan, Jawa Timur karena rem blong. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Dahlan mengaku sengaja menabarkan mobil tersebut ke tebing lantaran khawatir dapat mengenai banyak orang setelah diketahui rem tak berfungsi. Selain menabrak tebing, mobil tersebut sempat mental dan mengenai tiang listrik serta sebuah mobil Panther. Tucuxi sengaja digunakan untuk perjalanan rute Solo-Magetan dalam rangka uji coba 1.000 km perjalanan, sebelum mobil itu diproduksi.

Danet sendiri mengakui Tim-nya, ElektrikCar tak bertanggungjawab atas insiden tersebut. Sebab sejak 21 Desember lalu, pihaknya sudah tak punya akses terhadap mobil berharga Rp1,5 miliar itu karena telah diserahterimakan ke Dahlan.

Advertisement

Selain itu, tanpa sepengetahuan Danet, mobil tersebut diam-diam dibawa kembali ke bengkel Kupu-Kupu Malam di Jalan Kabupaten Jogja. Di sana, menurut Danet, mobil itu diutak-atik, diganti peralatanya, dipelajari teknologinya oleh anak buah Dahlan dan pihak Kupu-Kupu Malam serta melibatkan dua dosen dari UGM. Danet sendiri menyebut tindakan itu tak beretika dan merupakan pencurian teknologi karena telah ada perjanjian antara dirinya dengan pihak Dahlan dan Kupu-Kupu Malam untuk saling menjaga kerahasisaan teknologi mobil yang telah ia patenkan tersebut. Bekti Suryani/JIBI/Harian Jogja

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif