News
Jumat, 16 Oktober 2020 - 07:20 WIB

Pakai Sel Janin Aborsi, Obat Covid-19 Donald Trump Jadi Kontroversi

Indah Pranataning Tyas  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump. (Reuters)

Solopos.com, WASHINGTON DC — Salah satu obat yang diminum Donald Trump disebut-sebut sebagai obat potensial virus Covid-19. Obat ini dikembangkan dengan menggunakan sel manusia yang diperoleh dari aborsi elektif. Hal ini yang membuat pengembangan obat tersebut menuai kontroversi di Amerika Serikat.

Twitter Tangguhkan Akun yang Doakan Donald Trump Meninggal Karena Covid-19

Advertisement

Dilansir The Guardian, Kamis (15/10/2020), obat REGN-COV2 yang dikonsumsi Trump adalah campuran antibodi monoklonal yang dikembangkan oleh Regeneron. Presiden Donald Trump menerima infus 8 gram, ketika dia dirawat di rumah sakit selama akhir pekan setelah dinyatakan positif Covid-19.

Tetapi cara pembuatan obat antibodi tersebut bertentangan dengan pendirian Donald Trump dalam penelitian yang menggunakan sel janin. Trump diketahui secara konsisten membatasi akses aborsi.

Advertisement

Tetapi cara pembuatan obat antibodi tersebut bertentangan dengan pendirian Donald Trump dalam penelitian yang menggunakan sel janin. Trump diketahui secara konsisten membatasi akses aborsi.

Bahkan platform partai Republik 2020 secara terang-terangan menentang penelitian sel induk embrio tersebut. Mereka juga menyerukan larangan pendanaan federal untuk penelitian sel induk embrio.

Hal ini menjadi kontroversial karena pemimpin Amerika Serikat ini memuji REGN-COV2, sebagai hadiah dari Tuhan lepas sembuh dari Covid-19. Dukungan Trump terhadap Regeneron bertentangan dengan beberapa kelompok agama dan para pemimpin konservatif. Mereka mempertayakan penggunaan sel pada vaksin virus Covid-19.

Advertisement

Trump Disurati

Konferensi Katolik Amerika Serikat menulis surat kepada pemerintah, meminta agar kandidat vaksin dikembangkan tanpa menggunakan sel semacam itu.

Dokter Deepak Srivastava, ahli jantung anak yang memimpin International Society for Stem Cell Reseach berkata. “Jika mereka menentang penelitian ini, seharusnya mereka bersedia untuk tidak mengonsumsi obat yang dikembangkan menggunakan bahan tersebut.”

Gambaran mikroskopis dari 293T sel yang berasal dari ginjal embrionik. (New York Times)

Selain itu Dokter James Serley peneliti Institut Chalotte Lozier mengatakan bahwa penelitian semacam itu adalah bentuk yang tidak bertanggung jawab secara moral. Menurutnya ada banyak cara yang tidak membutuhkan kematian siapapun. Dikutip New York Times, Kamis (15/10/2020).

Advertisement

Sementara itu pihak Regeneron, tidak menganggap pengobatan ini bergantung pada jaringan janin. Obat tersebut menggunakan sel HEK-293T yang diperoleh sejak lama. Sel-sel tersebut awalnya berasal dari ginjal embrio, setelah aborsi elektif yang dilakukan di Belanda pada 1970-an.

Menilik Kemewahan Walter Reed, RS Tempat Donald Trump Dirawat

Obat Covid-19 Donald Trump

Sel-sel itu digunakan untuk menguji kemampuan calon antibodi untuk menetralkan virus. Sel ini juga membantu para peneliti untuk menemukan dua antibodi terbaik, untuk membentuk REGN-COV2. Selain itu sel HEK-293 merupakan sel yang paling umum digunakan di laboratorium di berbagai penelitian.

Advertisement

Pengembangan antibodi tersebut didukung oleh dana yang diberikan oleh Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA). Karena diketahui, Trump memotong dana federal untuk upaya penelitian nasional tentang HIV, kanker yang berdasarkan jaringan janin dari aborsi elektif pada tahun lalu.

Sel janin yang dihasilkan dari keguguran diizinkan berdasarkan undang-undang. Namun banyak ilmuan yang mengatakan penggunaannya sulit, karena seringkali terdapat kelalaian dan masalah lainnya.

Namun kebijakan tersebut mengizinkan jalur sel yang lebih tua, yang berasal dari jaringan janin yang diaborsi kemudian diabadikan di laboratorium, seperti yang digunakan oleh Regeneron.

Trump Positif Covid-19, Ini Desakan Petinggi WHO...

Obat regeneron tidak tersedia untuk umum, dan hingga kini hanya diuji pada 275 orang. Terapi di kela yang sama dengan obat antibodi Regeneron tersebut harganya rata-rata lebih dari $96.000 per kursus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif