News
Selasa, 16 Mei 2023 - 18:30 WIB

TSRC Tuding Anies Manfaatkan Polemik antara Ganjar dan Prabowo

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kiri ke kanan: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan. (kolase foto Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Eksekutif The Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat mengatakan Anis Baswedan telah memanfaatkan polemik ketegangan antara pendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

“Anies terus melakukan provokasi melalui berbagai pidato politiknya dalam berbagai kesempatan, agar terjadi migrasi pemilih Ganjar dan Prabowo ke dirinya. Tentu Anies memanfaatkan polemik Ganjar dan Prabowo untuk mendulang keuntungan elektoral,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Advertisement

Dia menjelaskan ketegangan hubungan antara pendukung Ganjar dan Prabowo, akan merugikan kedua kelompok itu secara elektoral.

Sebab, secara tren elektoral dari periode Januari 2023 hingga Mei 2023 diantara tiga nama capres, masih berada di bawah 50 persen.

Advertisement

Sebab, secara tren elektoral dari periode Januari 2023 hingga Mei 2023 diantara tiga nama capres, masih berada di bawah 50 persen.

“Pertarungan masih sangat dinamis,” ujarnya.

Apalagi kata dia, dalam berbagai simulasi survei terlihat sangat besar potensi akan terjadi pertarungan dua putaran dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Advertisement

Yayan menjelaskan dalam berbagai simulasi pasangan calon, terlihat persaingan suara ketat terjadi antara Ganjar dan Prabowo. Namun, Anies selalu berada pada urutan terbawah.

Ketegangan politik yang berlebihan antara Ganjar dan Prabowo akan memicu sentimen negatif dan memunculkan kejenuhan pada pemilih.

“Hal ini tentu menguntungkan Anies Baswedan secara elektoral,” ungkapnya.

Advertisement

Menurut dia, pemiliih tidak loyal (swing voters) Ganjar Pranowo masih tinggi, yang dalam berbagai hasil survei memperlihatkan rentang persentase 11,4 – 18,8 persen.

“Swing voters ini sewaktu-waktu bisa saja mengubah pilihannya akibat kekecewaan atau faktor politik lain yg melatarbelakangi,” jelasnya.

 

Advertisement

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif