News
Rabu, 8 April 2020 - 06:25 WIB

Trump Minta Diruqyah Gara-Gara Stres Pikirkan Corona? Cek Faktanya

Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ini bukan Trump diruqyah. (istimewa)

Solopos.com, SOLO - Media sosial kadang menjadi sarang kemunculan berita-berita bohong yang tak masuk akal. Meski begitu banyak yang percaya. Seperti kabar yang menyebut Donald Trump diruqyah gara-gara stres memikirkan wabah virus corona.

Corona Menggila, Menkes Belgia Larang Warga Seks Threesome? Cek Faktanya

Advertisement

Kabar ini muncul lantaran sebuah video menampilkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump duduk dengan dengan dikelilingi oleh sejumlah orang yang disebut tengah berdoa.

Beberapa di antara mereka bahkan tampak memegang bahu Trump yang tengah tertunduk dan memejamkan mata.

Advertisement

Beberapa di antara mereka bahkan tampak memegang bahu Trump yang tengah tertunduk dan memejamkan mata.

Dalam unggahannya, akun Ida Maslachah lantas menuliskan narasi berbunyi: Donald Trump dirukiah sebab sudah stres menghadapi Covid-19 dan semoga dapat hidayah Allah SWT. Aamiiin YRA.

Hoax! Anies Himbau Warga Tak Berhubungan Badan Saat Wabah Corona

Advertisement

Bukan Video Trump Diruqyah

Sejatinya, video menampilkan Trump dikelilingi banyak identik dengan rekaman tahun 2017 yang sempat dibagikan oleh sejumlah sumber.

Salah satunya, unggahan kanal Youtube Washington Post yang berjudul "Faith leaders put hands on Trump and pray" pada 1 September 2017.

Kabar 1 Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Karanganyar Dipastikan Hoaks, Cek Faktanya!

Advertisement

Dalam deksripsinya, Washington Post menuliskan keterangan yang bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi: Presiden Trump berdoa bersama sekelompok pemimpin agama pada 1 September, setelah mendeklarasikan tanggal 3 September sebagai Hari Doa Nasional.

Acara tersebut juga diulas oleh situs Dallasnews dalam artikel berjudul "Trump declares national day of praying following Abbotts's lead in Texas" pada 2 September 2017.

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa pria yang berdoa di sebelah Trump adalah James Jeffress, seorang pendeta di First Baptist Church di Dallas.

Advertisement

Beredar Hoaks Kampung Krapyak Sragen Lockdown Gegara PP Dijemput Ambulans, Cek Faktanya!

Trump bersama beberapa pendeta, termasuk James Jeffress berdoa bersama di Oval Office untuk para korban Topann Harvey, Jumat (1/9/2017)

Pada kesempatan itu, Trump kemudian mendeklarasikan Hari Doa Nasional pada Minggu (3/9/2017), mengikuti arahan pimpinan Texas, Gubernur Greg Abbott.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif