SOLOPOS.COM - Ilustrasi
KLATEN—Arfada, bocah berusia lima tahun meninggal dengan cara mengenaskan. Hari Rabu (26/12/2012) siang itu Prihatin, 46 dan Sri Mulayni, 35, mendengar suara keras dari sebelah timur Jembatan Kalinampu, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Klaten.
Mendengar suara yang bersumber tak jauh dari rumah mereka segera keluar rumah untuk melihat. Ternyata, sebuah truk pengangkut pasir berpelat nomor AB 8137 DD telah terguling ke tengah jalan.
Tak jauh dari sana, seorang laki-laki dan perempuan dengan histeris memandangi dan memegangi buah hati mereka, Ardafa, 5, yang telah meninggal karena terlindas truk itu.
Prihatin dan Sri dengan berlari mendekat dan mencoba memberi pertolongan dan menenangkan pasangan itu. Sang ibu Arfada, sempat pingsan, tak tega melihat jasad sang anak yang tewas dengan kondisi mengenaskan.
Ayah Arfada, Suparno, yang hendak pulang ke Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, bersama buah hatinya itu juga kehilangan tenaga. Ia juga limbung dan tak sadarkan diri selama beberapa saat.
Prihatin, yang ditemui Solopos.co, di rumahnya RT 001/ RW 001, Dukuh Kalinampu, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat, Kamis (27/12), mengatakan, ia menduga truk yang dikemudikan Sugiyanto, warga RT 002/ RW 004, Desa Blimbing, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, tak kuat saat melewati tanjakan di sebelah timur Jembatan Kalinampu.
Truk akhirnya berjalan mundur. Di belakangnya, Suparno mencoba menghindari truk dengan memutar kemudi sepeda motor Honda Supra 125 berpelat nomor AD 5465 WL miliknya ke sisi sebelah kanan [selatan] truk.
Namun, setang sepeda motor terbentur bagian bak truk. Sepeda motor yang dikendarai Suparno dan anaknya pun akhirnya terjatuh.
Malang, truk masih terus ke belakang dan menggilas bagian kanan tubuh Ardafa sampai balita mungil itu menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi kejadian di Dukuh Kalinampu, Desa Dukuh, Kecamatan Bayat.
