News
Jumat, 3 Desember 2021 - 09:06 WIB

Tromarama Hadirkan Lost Jungle di Museum Macan

Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - The Lost Jungle, kolektif perupa Tromarama (Istimewa Museum Macan)

Solopos.com, JAKARTA — Museum Macan mengumumkan karya komisi terbaru untuk Ruang Seni Anak Komisi UOB yang menampilkan kelompok kolektif perupa asal Indonesia, Tromarama.

Berdasarkan rilis, Jumat (3/12/2021), UOB Indonesia merupakan Mitra Utama Pendidikan dari Museum Macan. Kolaborasi antara kedua institusi ini menggambarkan dukungan antarsektor terhadap seni dan edukasi, khususnya bagi anak-anak.

Advertisement

Ketua Yayasan Museum Macan, Fenessa Adikoesoemo, mengundang anak-anak dan keluarga untuk mengeksplorasi keanekaragaman  hayati Indonesia di dalam museum. “Anak-anak bisa berpartisipasi dalam membuat makhluk imajiner sebagai penghuni baru dari hutan melalui situs The Lost Jungle. UOB sebagai mitra utama pendidikan Museum Macan sangat mendukung pengembangan proyek ini,” ujarnya.

Baca Juga : Grab IPO di AS, Kesejahteraan Mitra Driver Bakal Meningkat?

Advertisement

Baca Juga : Grab IPO di AS, Kesejahteraan Mitra Driver Bakal Meningkat?

Museum dirancang memberi pengalaman hibrida dari instalasi fisik dan daring secara eksklusif untuk anak-anak dan keluarga. Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum Macan diharapkan dapat mengajak anak-anak untuk membayangkan kondisi terkini dari hutan.

Mereka juga bisa menggabungkan seni dan teknologi melalui sebuah instalasi digital yang imersif. Karya dari Tromarama ini diciptakan untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

Advertisement

Kepunahan Mahluk Hidup

Di sini juga disertakan ancaman akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan ekologis yang berimbas pada kepunahan hewan dan tumbuhan. Di dalam The Lost Jungle, anak-anak mendapatkan pengalaman berupa simulasi digital langsung dari hutan yang merespons pada keadaan cuaca terkini di Jakarta.

Ekosistem digital dan pergerakan dari makhluk penghuni hutan virtual di museum akan diaktivasi melalui data cuaca secara real time, seperti formasi awan, intensitas hujan, dan kecepatan angin. Karya lain yang ditampilkan adalah 40oC Fable (2021), yakni sajian video tiga kanal yang merespons pergerakan pengunjung melalui sebuah sensor gerak.

Sensor ini akan menangkap gerakan pengunjung di depan layar kemudian menunjukkan bahwa kegiatan manusia membawa dampak terhadap lingkungan. Ada pula katalog digital berjudul The Lost Jungle: Fauna Archive, untuk mempelajari mengenai hewan langka atau hewan yang telah punah.

Advertisement

Baca Juga : Unik, Sentuhan Animasi Robot GUNDAM dalam Sepeda Listrik NIU

Sementara Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, Maya Rizano, mengaku senang UOB kembali mengambil peran di dalam Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum Macan yang keenam. “Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk membangun masa depan berkelanjutan di Indonesia lewat seni,” ujarnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif