News
Selasa, 18 Agustus 2015 - 17:15 WIB

TRIGANA AIR HILANG : Polri Kirim 3 Dokter Forensik ke Papua

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menunjukkan foto udara lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Basarnas menyatakan 54 jenazah korban telah ditemukan dan dievakuasi menggunakan helikopter milik Freeport dari lokasi kejadian menuju Bandara Oksibil, Papua. (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Trigana Air hilang dan ditemukan jatuh di Papua. Kini tim SAR berupaya mengevakuasi jenazah korban.

Solopos.com, JAKARTA – Tim dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen Pol. Arthur Tampi sudah berada di lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air, di sekitar pedalaman Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.

Advertisement

“Tim sudah berangkat sudah di lokasi. Kita kirimkan tiga dokter spesialis forensik, spesialis gigi, dan ahli DNA. Kemudian kita akan perkuat lagi,” kata Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol. Arthur Tampi saat dihubungi wartawan, Selasa (18/8/2015).

Arthur mengatakan nantinya semua jenazah yang ditemukan akan ditempatkan di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura. Dari tempat kejadian perkara, sambung Arthur, akan dievakuasi dengan helikopter.

“Untuk laksanakan pemeriksaan post mortemnya di RS Bhayangkara. Kita ada yang berangkat ke Oksibil lima orang. Dokter dan perawat kita k sana,” kata dia.

Advertisement

Seperti diberitakan, Pesawat Trigana Air jenis ATR 42 jatuh di Kamp 3 Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan rute penerbangan Jayapura (Sentani)-Oksibil tersebut hilang kontak pada Minggu (16/8/2015), sekitar pukul 14.55 WIB.

Pesawat bawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, 2 anak, dan 3 bayi. Pesawat diawaki pilot Capt Hasanudin, FO Ariadin, pramugari Ika N. dan Dita Amelia, serta teknisi Mario.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif