News
Selasa, 18 Agustus 2015 - 18:30 WIB

TRIGANA AIR HILANG : Ini Sosok di Balik Penemuan Black Box Trigana Air

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah helikopter milik TNI Angkatan Udara bersiap melakukan evakuasi di Base Operasi Lanud Jayapura, Papua, Senin (17/8/2015). Helikopter tersebut dipakai untuk mengevakuasi korban jatuhnya Trigana. (JIBI/Solopos/Antara/Lucky R.)

Trigana Air hilang dan kini telah ditemukan.

Solopos.com, JAYAPURA — Setelah dikabarkan hilang, Minggu (16/8/2015) lalu, pesawat Trigana Air ditemukan di area Kabupaten Pegunungan Bintang. Hari ini, Selasa (18/8/2015), tim penyelidik berhasil menemukan kotak hitam atau black box Trigana Air yang jatuh di Papua.

Advertisement

Black box pesawat Trigana Air bernomor penerbangan IL 267 ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat, sekitar 13 kilometer dari Bandara Oksibil, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa siang.

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Teguh Pudji mengakui, kotak hitam kali pertama ditemukan anggota Yon 133 yang ikut dalam tim pencarian pesawat nahas itu. Dia adalah Sersan Agus Harahap.

Advertisement

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Teguh Pudji mengakui, kotak hitam kali pertama ditemukan anggota Yon 133 yang ikut dalam tim pencarian pesawat nahas itu. Dia adalah Sersan Agus Harahap.

Saat ini kotak hitam tersebut dipegang oleh Komandan Kompi 133 Kapten Inf Ridwan dan dibawa dengan menggunakan jalan darat.

“Tim SAR yang membawa black box kini dalam perjalanan ke Oksibil,” kata Letkol Pudji, sebagaimana dilansir Okezone, Selasa sore.

Advertisement

Terkait dengan itu, Kabasarnas FHB Soelistyo menyatakan pihaknya akan fokus melakukan evakuasi besok.

“Besok kita fokus pada kegiatan evakuasi korban sejumlah 54, yang sekarang sudah ada dalam kantong mayat, malam ini jenazah ditemani 58 personel kita,” kata Soelistyo dalam jumpa pers di Jayapura, sebagaimana dilansir Detik, Selasa sore.

Rabu besok, proses evakuasi dilakukan. Basarnas sudah mengetahui cara apa yang paling efektif untuk mengeluarkan mayat dan kotak hitam dari belantara.

Advertisement

“Kita akan lakukan dengan cara netting system. Itu saya pikir yang paling baik dan efektif,” ujar Soelistyo.

Setelah itu, jenazah akan dibawa ke Sentani. Ada juga jenazah yang akan dibawa ke Oksibil.

“Sesuai janji kita. Sampai di ujung dunia akan kita antar jenazah korban Trigana dibantu instansi terkait,” kata Soelistyo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif