News
Selasa, 11 Oktober 2016 - 20:40 WIB

TRENDING SOSMED : Alamak! Dada Robot Juga Kena Sensor

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Adegan film yang menunjukkan dada robot disensor (Twitter)

Trending sosmed kali ini tentang bagian dada robot yang terkena sensor.

Solopos.com, SOLO – Belum lama kasus penyensoran atlet renang PON XIX mereda. Kini, muncul kasus penyensoran baru yang sekali lagi menyebabkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dikecam pengguna Internet (netizen). Yang terbaru, adalah penyensoran dada robot dalam film.

Advertisement

Film Automata disiarkan saluran TransTV, Senin (10/10/2016). Film tersebut mengisahkan manusia yang hidup berdampingan dengan robot.

Yang awalnya robot diciptakan untuk meringankan beban manusia, malah menjadi ancaman. Film tersebut menuai kontroversi karena dalam beberapa adegan didapati robot yang seolah-olah perempuan terkena sensor di bagian dada.

Advertisement

Yang awalnya robot diciptakan untuk meringankan beban manusia, malah menjadi ancaman. Film tersebut menuai kontroversi karena dalam beberapa adegan didapati robot yang seolah-olah perempuan terkena sensor di bagian dada.

Sontak hal tersebut menuai protes dari netizen. Media sosial Twitter menjadi salah satu lahan para netizen untuk menumpahkan protes. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Selasa (11/10), sebagian besar komentar netizen di Twitter mengecam KPI.

Pengguna akun Twitter @FerryMaitimu me-mention akun KPI Pusat dan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, Ia mempertanyakan keputusan pengelola Bioskop TransTV untuk menyensor robot perempuan.

Advertisement

Beberapa netizen membandingkan banyak sensor yang tidak perlu malah dilakukan. Sedangkan sinetron Indonesia yang jelas-jelas menampilkan adegan mesra tidak terkena sensor sama sekali.

Pengguna akun @Hikmahprahara menyebut Indonesia darurat sensor, bahkan ia menyarankan KPI untuk dibubarkan.

Selain netizen yang mengecam KPI, ada juga yang menyatakan jika penyensoran bukan perintah KPI. Pengguna akun @IkbalJrOfficial menyatakan sensor yang ada di TV tidak dilakukan oleh KPI, tapi semata-mata keputusan redaksi televisi.

Advertisement

Pernyataan tersebut diterangkan KPI melalui akun Twitter resminya sehubungan polemik penyensoran atlet renang PON XIX. Dalam pernyataannya KPI tidak menyuruh penyensoran dalam tiap siaran televisi. KPI hanya memberi Pedoman Perilaku Penyiaan dan Standar Program Siaran (P3SPS). (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif