News
Kamis, 3 Juni 2010 - 10:05 WIB

Tren penculikan terus meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kasus penculikan dari tahun ke tahun terus meningkat. Pelaku utamanya disinyalir dari lingkungan keluarga atau jaringan perdagangan anak.

Orang tua maupun sekolah diminta lebih memantau aktivitas si kecil. “Dari tahun ke tahun, penculikan terus meningkat. Tidak hanya di kota, di desa juga ada. Data kami, tahun 2008 ada 72 kasus. Tahun 2009 ada 102 kasus. 2010 sampai Mei sudah mencapai 97 kasus,” kata Sekjen Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, Rabu (2/6).

Advertisement

Statistik tersebut diungkap terkait kasus penculikan dalam sepekan terakhir di Jakarta. Menurutnya, pelaku kebanyakan dari lingkungan keluarga seperti pembantu. Selain itu juga dari mafia perdagangan anak dengan berbagai modus seperti menyusupkan anggotanya sebagai pembantu atau berkeliaran di rumah bersalin.

“Hampir semua dilakukan oleh orang dekat seperti pembantu rumah tangga (PRT). Tidak adanya perhatian, tidak dianggap bagian dari keluarga, upah tidak dibayar atau pun balas dendam mendorong penculikan,” imbuhnya.

“Ada juga oleh mafia perdagangan anak. Bisa menyusup sebagai PRT atau di rumah sakit (saat persalinan),” ujar Arist. Arist meminta perhatian dan kasih sayang orang tua lebih diperbesar. Selain itu, pihak sekolah atau rumah sakit membuat sistem yang meminimalisir orang mencurigakan tidak dapat mengakses dengan mudah.

Advertisement

“Dari lingkungan sekolah ada zona bebas lalu-lalang. Juga di rumah sakit. Untuk polisi harus tanggap setiap laporan, jangan hanya menilai laporan orang hilang saja,” tegasnya.

dtc/ tiw

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Penculikan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif