News
Rabu, 28 September 2011 - 12:16 WIB

"Travel warning ke Indonesia tidak perlu!"

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hidayat Nur Wahid (Dok/JIBI/Solopos)

Hidayat Nur Wahid

Solo (Solopos.com)-Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Hidayat Nur Wahid menilai larangan untuk bepergian atau travel warning ke Indonesia tidak perlu dikeluarkan oleh negara-negara lain. Sebab menurutnya Indonesia aman untuk dikunjungi.

Advertisement

Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres, Solo, Minggu (25/9/2011) lalu, tidak berpengaruh terhadap kondusivitas di Kota Solo, maupun Indonesia secara keseluruhan. Kondisi itu, lanjunya, dibuktikan dengan tetap terselenggaranya Konferensi Parlemen Asia (KPA) atau Asian Parliamentary Assembly (APA) di Hotel Sunan Solo, yang resmi dibuka oleh Ketua DPR RI, Marzuki Alie, Rabu (28/9/2011).

“Delegasi yang hadir saat ini jauh melebihi target minimal yang ditentukan yakni tujuh negara. Hal itu menunjukkan bahwa Solo adalah kota yang aman untuk dikunjungi,” ujar Hidayat ketika ditemui wartawan seusai pembukaan KPA, Rabu.

Sedianya ada delegasi dari 41 negara anggota, delapan negara peninjau dan satu negara non-anggota yang sebelumnya diperkirakan mengikuti konferensi bertaraf internasional tersebut. Namun tercatat hanya delegasi dari 17 negara anggota dan dua negara peninjau yang hadir. Kendati demikian, Hidayat menilai konferensi tetap dapat dilangsungkan karena target jumlah peserta minimal sudah terpenuhi, bahkan melebihi.

Advertisement

“Target minimal kami sekitar tujuh negara, namun delegasi yang datang hari ini mencapai 19 negara,” katanya.

Sementara sudah dikeluarkannya imbauan untuk tidak bepergian atau travel advisory ke Indonesia oleh Pemerintah Negara Inggris, hal itu menurut Hidayat bukan tindakan yang tepat.

“Indonesia masih aman. Justru di negara-negara barat, seperti di Inggris sendiri, teror bom justru lebih besar. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, misalnya di Solo yang hanya membunuh satu orang yakni tersangkanya sendiri. Sehingga seharusnya Inggris mengorekasi adanya travel advisory yang sudah dikeluarkannya,” tegasnya.

Advertisement

(sry)

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif