News
Senin, 28 Mei 2012 - 11:47 WIB

TRAGEDI SUKHOI: Menhub Paparkan di DPR

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Menteri Perhubungan EE. Mangindaan beserta sejumlah pimpinan jajaran instansi pemerintahan dipanggil Komisi V DPR untuk menyampaikan pertanggung jawaban terkait kecelakaan pesawat Sukhoi, Senin (28/5/2012).

Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR ini, turut hadir dan menjadi pembicara selain Menhub yakni Ketua Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo, Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi,

Advertisement

Selanjutnya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Sri Woro Budiati Harijono, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dan pimpinan PT Trimarga Rekatama selaku agen Sukhoi di Indonesia.

Rapat dipimpin Ketua Komisi V DPR, Yasti Soepredjo Mokoagow dan didampingi tiga Wakil Ketua yakni Mulyadi dari FPD, Muhidin Mohamad Said dari FPG, Nusyirwan Soedjono FPDIP.

Menhub mengatakan penerbangan Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak Bogor pada 9 Mei 2012 sudah mendapat sejumah izin. Dari Kementerian Luar negeri mendapat diplomatic clearance No.05099/Kons.-20/IV/2012 pada 20 April 2012.  Selanjutnya Markas Besar TNI memberi security clearance.

Advertisement

No.UD/0557/SIN.-23/IV/2012 pada 23 April 2012. Ketiga dari Dirjen Perhubungan Udara memberikan flight clearance No.3241/0705/NONSCHED-INT/2012 pada 7 Mei 2012 dengan rute Saigon-Halim Perdana Kusuma-Vientiane.

“Setelah mendapat legalitas izin masuk pesawat Sukhoi ke Indonesia, tahap selanjutnya adalah untuk penerbangan Demo Flight untuk promosi (Joy Flight),” kata Menhub saat menyampaikan paparannya di depan Komisi V DPR, Jakarta Senin pagi.

Sementara Kepala BMKG Sri Woro menyampaikan  Citra Satelit pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB menunjukkan cuaca berawan dan ada awan cumulunimbus (CB) di stasiun dermaga Bogor bukan di sekitar lokasi. DD Lanud Atang Sanjaya ada awan.

Advertisement

“Kesimpulan, disekitar lokasi kejadian, ada awan tinggi, awannya sangat tipis pada saat itu. Berdasarkan analisa di atas, tidak ditemui awan CB atau cuaca signifikan yang dapat mengganggu penerbangan,” kata Sri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif