News
Rabu, 17 Juni 2015 - 17:55 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Tak Cukup Lie Detector, Polri Minta Bantuan Kriminolog UI

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi RIP Angeline dari Sanggar Teater Anak Kemasan Gelar di Solo, Senin (15/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Tragedi pembunuhan Angeline menjadi perhatian publik beberapa waktu terakhir.

Solopos.com, JAKARTA – Tragedi pembunuhan Angeline atau Engeline di Bali meninggalkan misteri. Polri meminta bantuan kriminolog Universitas Indonesia Prof. Ronny Nitibaskara dalam mengungkap kasus pembunuhan bocah delapan tahun itu.

Advertisement

“Tadi saya sudah bicara dengan Prof. Ronny Nitibaskara, saya bilang Prof. besok akan ke Bali dalam rangka membantu mengungkap kasus ini,” kata Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2015).

Badrodin mengungkapkan selain menggunakan lie detector (alat pendeteksi kebohongan) pihak kepolisian juga berupaya meminta bantuan keterangan dari ahli.

“Karena sekarang pakai lie detector, bisa juga didatangkan ahli untuk mendeteksi apa keterangan yang diberikan benar atau tidak,” katanya.

Advertisement

Menurut Badrodin kejujuran dapat dideteksi melalui psikoantropologi untuk meyakinkan penyidik, karena keterangan tersangka yang sering berubah-ubah.

“Ini memerlukan keterangan ahli untuk bisa menyimpulkan, mana keterangan betul mana yang tidak. Dari situ bisa saja kita dalami lagi untuk bisa kita korek kemungkinan pelaku lain atau dia sendiri pelakunya,” kata Kapolri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif