News
Kamis, 11 Juni 2015 - 16:30 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Pembunuh Angeline Nyaris Dihakimi Massa, Mungkinkah Agus Beraksi Sendirian?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angeline (Twitter)

Tragedi pembunuhan Angeline membuat warga sekitar bersimpati, bahkan tak mampu menahan amarah.

Solopos.com, DENPASAR — Rekonstruksi kasus pembunuhan Angeline di Jl. Sedap Malam, No. 26, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015), diwarnai sebuah insiden. Tersangka pembunuh Angeline, Agus, menjadi sasaran kemarahan warga tak terbendung.

Advertisement

Dilaporkan Okezone, Kamis (11/6/2015), tanpa dikomando warga yang menjejali sekitar rumah orang tuang angkat Angeline hendak menghakimi Agus yang dulu bekerja sebagai pembantu (belakangan disebut satpam).

Seusai rekonstruksi awal, sekitar pukul 13. 00 Wita, ribuan massa yang menyemut bergerak menuju mobil yang membawa tersangka Agus ke rumah Angeline. Saat petugas hendak menggiring Agus, warga yang tak bisa menahan emosi meneriaki dengan umpatan kasar dan kutukan kepada pria asal Sumba itu.

“Kamu pembunuh kejam. Hukum tembak saja pak,” teriak warga dengan geram di sekira rumah Angeline, Kamis (11/6/2015).

Advertisement

Massa terus berusaha mendekati Agus, namun dicegah oleh petugas gabungan Polda Bali dan Polresta Denpasar yang sejak pagi mengamankan jalannya rekonstruksi. Saat mobil jenis Suzuki APV yang akan membawa Agus ke luar, warga langsung menghadang hendak memukuli Agus. “Buka kacanya pak, buka! Cepat,” teriak warga dengan nada tinggi.

Gagal memukuli pembunuh Angeline, warga menggdor-gedor mobil warna putih yang membawanya sehingga petugas cukup kewalahan menghadapi emosi massa. Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Anak Agung Made Sudana, mencoba menenangkan massa hingga akhirnya situasi bisa dikendalikan.

Polresta Denpasar menyimpulkan pembunuhan Angeline, 8, yang dikuburkan di pekarangan rumahnya, Jl. Sedap Malam No. 26, Sanur, Denpasar, Bali, dilakukan oleh Agus, pembantu di rumah itu. Kesimpulan itu terus dipertanyakan karena dinilai ada banyak hal yang belum dijelaskan polisi.

Advertisement

Menurut Kapolresta Denpasar, Kombes Pol. Anak Agung Gede Sudana, yang ditayangkan TV One, Rabu (10/6/2015) malam, pria 25 tahun asal Sumba itu menganiaya Angeline hingga tewas untuk menutupi kejahatan seksualnya terhadap korban. Agus pula yang mengaku menguburkan Angeline di pekarangan rumah.

Kesimpulan yang keluar kurang dari 24 jam setelah penemuan jenazah Angeline menyisakan banyak pertanyaan. Akun Rudi Valinka, @kurawa, pun menyebutkan sejumlah keganjilan. Delapan orang telah diperiksa, namun polisi hanya menetapkan 1 tersangka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif