News
Kamis, 11 Juni 2015 - 15:10 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Ini Petunjuk yang Mudahkan Polisi Temukan Mayat Angeline

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ronny Franky Sompie saat masih menjabat Kapolda Bali beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Tragedi pembunuhan Angeline diketahui setelah Polisi menemukan kecurigaan terhadap gundukan tanah.

Solopos.com, DENPASAR – Polisi mengungkap kronologi penemuan mayat bocah malang, Angeline, yang sempat masuk daftar pencarian orang hilang. Polisi mengatakan gundukan tanah mencurigakan menjadi petunjuk penemuan mayat.

Advertisement

Kapolda Bali Irjen Pol Ronny Sompie mengungkap polisi menemukan Angeline, 8, dalam keadaan meninggal dan terkubur di dekat kandang ayam di rumahnya Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar Timur. Penemuan ini berawal dari kecuriagaan polisi pada gundukan tanah dan bau busuk yang ada di sana.

“Sudah kita temukan, rupanya di belakang rumah, ada kandang ayam, ada pohon pisang, di bawahnya ada sampah ternyata mayat Angeline ada di bawah tumpukan sampah di dalam tanah,” kata Ronny Sompie, Rabu (10/6/2015), dikutip Solopos.com dari Detik.

Jenazah ditemukan pukul 11.30 waktu setempat. Saat itu polisi menyisir kembali rumah Angeline dan menemukan ada gundukan tanah yang mencurigakan. Bau busuk juga tercium di sekitar lokasi. “Beberapa hal ada yang mencurigakan,” jelasnya.
Penemuan ini menurut Ronny merupakan pencarian ketiga di rumahnya. Pencarian pertama dan kedua tidak membuahkan hasil. “Ini pencarian yang ketiga. Setiap kali melakukan pemeriksaan selalu ada kendala dari pemilik rumah,” ucap Ronny.

Advertisement

Jasad bocah kelas 2 SD itu ditemukan tertelungkup dengan memeluk boneka. Hasil autopsi, banyak luka di sekujur tubuhnya.
Sehari sebelum penemuan jasad bocah manis itu, Selasa 9 Juni 2015, Kepala Sekolah SDN 12 Sanur, tempat Angeline sekolah, I Ketut Ruta melakukan ritual persembahyangan di areal rumah Angeline dengan memercikkan air suci di halaman rumah dan kamar Angeline.

Sementara wali kelas, Putu Sri Wijayanti dan guru lainnya sembahyang di Pura Persinggahan Batu Bolong yang terletak di depan rumah Angeline.

“Ya, saya wali kelas Angeline di kelas 2B bersama guru-guru lain sembahyang di sini [rumah Angeline]. kata orang pintar dari Waturenggong Angeline disembunyikan oleh makhluk halus. tadi sempat juga mendengat ada suara seperti Angeline memanggil `Maaaaaa`,” katanya usai menggelar ritual sembahyang di rumah Angeline, beberapa waktu lalu, dikutip Solopos.com dari Liputan6, Kamis (11/6/2015).
Lalu pada Rabu 10 Juni 2015, Polresta Denpasar yang terus mencari keberadaan Angeline melakukan pemeriksaan ulang pada siang tadi di rumah ibu angkat Angeline, Margaretha Magawe.

Advertisement

Sekitar pukul 12.30 Wita, petugas menemukan tanah yang berbeda strukturnya dengan yang lain serta ditutupi sampah dan kotoran ayam.

Pada pukul 13.40 Wita jasad Angeline kemudian dikeluarkan dari rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur dan dibawa ke RSUP Sanglah. Dari hasil autopsi ditemukan banyak luka lebam, luka bakar serta ada tali yang masih terlilit di leher Angeline.

Angeline merupakan anak angkat Margriet Mendawa yang bersuamikan orang kulit putih yang sudah meninggal 3 tahun lalu. Dia hilang sejak 16 Mei. Poster-poster hilangnya Angeline disebar oleh kakak angkatnya, bahkan tersebar ke media sosial. Kasus ini menarik perhatian banyak kalangan, bahkan dua menteri sempat mengunjungi rumah Margriet. Tak dinyana, Angeline terkubur di pekarangan rumah orangtua angkatnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif