News
Kamis, 10 Desember 2015 - 17:00 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Begini Cara Margriet Membantah Penelantaran Engeline

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Angeline (kanan) bersama ibu angkatnya Margriet (tengah) dan kakak angkatnya Christina (kiri). (Twitter.com)

Tragedi pembunuhan Angeline atau Engeline tetap mengarah ke Margriet. Namun, Margriet membantah semua tuduhan, termasuk soal penelantaran Engeline.

Solopos.com, DENPASAR — Terdakwa kasus pembunuhan Engeline, Margriet Ch Megawe, membantah seluruh keterangan yang disampaikan saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis (10/12/2015).

Advertisement

“Saya membantah seluruh keterangan saksi yang menyatakan tidak pernah merawat Engeline,” ujar Margriet membantah kesaksian Calista, temannya yang pernah indekos di rumahnya.

Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga itu terdakwa membantah keterangan saksi Calista bahwa dia tidak pernah memandikan Engeline. Margriet membantah pernah menelantarkan Engeline serta memberikan makanan yang tidak sehat dan makanan kucing seperti yang diterangkan Calista. “Saya juga tidak pernah memerintahkan Engeline untuk membersihkan rumah saat korban masih berusia lima tahun,” ujarnya.

Saksi Calista mengakui dengan mata dan kepala sendiri melihat terdakwa memberi korban makanan kucing berupa kornet dalam kaleng. “Yang ngambilin makan kucing itu saya lihat terdakwa sendiri yang memberikan, namun tidak mau dimakan korban,” ujar saksi.

Advertisement

Margriet membantah keterangan itu. “Semua keterangan saksi tidak benar karena dia sering berada di luar rumah untuk jualan,” ujarnya. Selain itu dia membantah pernyataan saksi bahwa dia pernah mengancam akan memenjarakan orang tua kandung Engeline bila mereka melihat kondisi anaknya sebelum berusia 17 tahun. Dia pun membantah pernah mengunci Engeline di dalam kamar sendirian.

Namun saksi Calista menegaskan bahwa dia tidak menyampaikan kesaksian bohong dalam persidangan. “Saya merasa terkutuk kalau tidak menerangkan apa adanya, karena saya kasihan dengan Engeline, karena setiap malam saya mimpikan Engeline dan saya memberikan kesaksian ini atas dasar takut dengan Tuhan,” katanya.

“Saya serahkan kepada Tuhan dan saya tidak bohong dan Tuhan akan menghukum saya kalau berbohong,” kata dia.

Advertisement

Engeline, siswa kelas dua Sekolah Dasar Negeri 12 Sanur, dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015. Jenazahnya ditemukan terkubur di halaman rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, pada 10 Juni 2015. Jaksa penuntut umum mendakwa Margriet dengan pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan berencana dalam perkara pembunuhan Engeline.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif