News
Rabu, 8 Juli 2015 - 14:00 WIB

TRAGEDI PEMBUNUHAN ANGELINE : Ada Orang Lain yang Dimintai Tebusan? Ini Pengakuan Chris

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang relawan memasang pengumuman anak hilang di ruas Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar, Bali, Rabu (3/6/2015). Pencarian anak hilang yang diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai organisasi sosial tersebut dilakukan untuk mencari Angeline, anak berusia 8 tahun yang hilang dari rumah sejak 16 Mei 2015. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Tragedi pembunuhan Angeline terus memunculkan fakta dan dugaan baru.

Solopos.com, DENPASAR — Christopher Burns atau Chris, warga Australia yang sempat menggalang dana sebagai aksi simpatik hilangnya Angeline, akhirnya bersaksi di Polda Bali. Muncul dugaan bahwa Chris bukan satu-satunya orang yang dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dalam kasus itu.

Advertisement

Chris yang berasal dari Australia itu memang menggalang dana sebagai wujud simpati atas hilangnya Angeline dan saat itu terkumpul uang Rp150 juta. Perempuan bernama Yvonne tersebut mengirim SMS kepada Chris. SMS itu mengutip ancaman si penculik agar uang itu itu segera ditransfer ke sebuah rekening BRI.

Menurut Chris, Yvonne tidak pernah meminta secara langsung uang tersebut. Dia hanya berkomunikasi via SMS saat Yvonne mengirim “pesan dari penculik” yang meminta tebusan Rp150 juta untuk memastikan Angeline diantar dengan selamat.

“Katanya ada penculik, atau mengaku penculik yang minta tebusan. Saya yang menawarkan, kalau memang Angeline pasti selamat, saya siapkan dana,” kata Christopher kepada wartawan seperti ditayangkan TV One, Rabu (8/7/2015) siang. “Dia tidak pernah langsung meminta pada saya bertemu langsung.”

Advertisement

Uang Rp150 juta tersebut belum sempat ditransfer ke rekening BRI milik “si penculik”. Chris sempat menyarankan kepada Yvonne agar membuat sayembara senilai Rp40 juta bagi siapapun yang menemukan Angeline. Chris mengaku siap mengeluarkan dana itu jika diminta.

Sementara itu, lawyer P2TP2A Denpasar, Siti Sapura, menduga ada rekayasa dalam kasus hilangnya Angeline tersebut. “Kita memastikan, ada indikasi hilangnya Angeline memang direkayasa. Kami juga sudah mendapatkan siapa pemilik rekening itu,” kata Siti.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif