News
Jumat, 25 September 2015 - 09:14 WIB

TRAGEDI DI MINA : Jemaah Haji Indonesia Diminta Melempar Jumrah Pagi Atau Sore, Bukan Siang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji berjalan di jalur-jalur yang disediakan menuju lokasi pelemparan jumrah di Mina, Kamis (24/9/2015). (JIBI/Solopos/Reuters)

Tragedi di Mina membuat pemerintah Indonesia menganjurkan jemaah haji untuk mengutamakan keselamatan.

Solopos.com, MEKKAH — Pemerintah Indonesia menyarankan agar jemaah haji asal Indonesia memperhatikan faktor keselamatan jiwa dan tidak hanya mengejar keutamaan ibadah. Hal ini untuk mengantisipasi terulangnya tragedi kemanusiaan yang menelan korban jiwa di Mina, Kamis (24/9/2015).

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Mekkah, Arab Saudi, Kamis malam waktu setempat. Lebih khusus, pemerintah menyarankan jemaah haji memilih waktu melempar jumrah yang tidak terlalu padat.

”Pemerintah Indonesia menyarakankan agar jangan mengejar keutamaan tapi mengabaikan keselematan jiwa. Memang melempar jumrah lewat tengah hari itu utama.
Tapi itu dipilih oleh hampir seluruh jamaah haji seluruh dunia. Pemerintah Indonesia menyarankan jemaah untuk melakukannya pagi setelah subuh atau sore mendekati magrib, itu tidak terlalu panas, dan tidak berdesakan,” terang Lukman seperti ditayangkan sejumlah televisi nasional, Jumat pagi.

Sementara itu, pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bereaksi keras atas tragedi di Mina yang telah menewaskan lebih dari 100 jemaah haji asal negara itu. Khamenei menuding ada kesalahan manajemen dan penanganan yang tidak benar dalam kasus ini.

Advertisement

Pemerintah Arab Saudi pun diminta bertanggung jawab atas kejadian di mana 717 orang tewas dan 863 terluka. ”Pemerintah Arab Saudi harus bertanggungjawab atas insiden menyedihkan ini. Ada kesalahan manajemen dan aksi yang tidak benar yang menyebabkan bencana ini,” kata Khamenei melalui pernyaaan tertulis di situs webnya, Kamis (24/9/2015).

Raja Salman Bin Abdullah Assaud sendiri telah memerintahkan peninjauan ulang atas penyelenggaraan haji setelah bencana ini. Kejadian mengerikan ini muncul saat dua rombongan besar dari dua jalur bertemu di persimpangan di Mina, beberapa km di timur Mekkah, untuk melempar jumrah. Sayangnya, hingga kini belum ada permintaan maaf atau pernyataan pertanggunjawaban dari pemerintah Arab Saudi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif