News
Selasa, 3 Februari 2015 - 13:00 WIB

TOL LAUT JOKOWI : Kawasan Industri Cuma Berjubel di Sekitar Jakarta, Ini Sebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan Industri Bandung kebanjiran, Senin (22/14/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Novrian Arbi)

Tol laut Jokowi tak hanya cukup dibangun dengan kapal-kapal dan pelabuhan, melainkan kawasan-kawasan industri baru di luar Jawa.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah harus memberikan insentif sesuai dengan kebutuhan industri dan karakteristik wilayah tujuan investasi, agar investor mau menanamkan modalnya di luar Jawa.

Advertisement

Presiden Direktur PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono, mengatakan pemerintah tidak boleh menyamaratakan insentif yang akan diberikan kepada investor. Belum meratanya pembangunan di seluruh Indonesia membuat investor memerlukan kebutuhan yang berbeda untuk membangun industri di luar Jawa.

“Indonesia itu negara yang luas, ada sekitar 17.000 pulau. Kalau pemerintah memberikan insentif yang sama untuk semua investor, maka mereka akan memilih untuk membangun industrinya di Jawa atau sekitar Jakarta,” katanya seusai bertemu Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (3/2/2015).

Darmono menuturkan pemerintah harus memberikan kepastian hukum, menyediakan lahan yang tuntas, dan membangun sarana penunjang industri untuk menarik investor masuk ke dalam negeri. Selama ini, kepastian dan kemudahan tersebut hanya ditemukan di sekitar Jakarta sehingga pengembangan industri menumpuk di kawasan tersebut.

Advertisement

Menurutnya, pemerintah dapat menerapkan konsep one city one industries untuk memperbanyak kota mandiri baru di luar Jakarta. Industri penunjang dari industri utama yang dipindahkan pemerintah akan ikut terbangun di kota tersebut dan pada akhirnya menggerakkan perekonomian masyarakat.

“Contoh saja, kalau Samsung kita ajak membangun industri di suatu kota, pasti industri sparepart-nya akan mengikuti, sehingga akan terbangun kota baru,” ujarnya.

Harga lahan dan nilai upah minimum pegawai di luar daerah yang lebih rendah dibandingkan dengan di Jakarta dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi investor menanamkan modalnya di luar Jakarta. Pemerintah nantinya tinggal menyediakan infrastruktur dan sarana penunjang agar kawasan itu lebih menarik bagi investor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif