News
Jumat, 25 September 2015 - 15:30 WIB

TOL LAUT JOKOWI : Indonesia Berpotensi Jadi Poros Maritim Dunia, Ini Modalnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapal niaga berlabuh di perairan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/11/2013). (Wahyu Darmawan/JIBI/Solopos)

Tol laut Jokowi sempat digadang-gadang sebagai masa depan konektivitas Indonesia. Namun sebenarnya bisa lebih dari itu.

Solopos.com, JAKARTA — Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo), asosiasi konsultan tertua di Indonesia, menilai arah pembangunan Indonesia dalam poros maritim perlu direposisi menjadi poros maritim global, bukan sekadar konektivitas domestik.

Advertisement

Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Inkindo, Nugroho Pudji Rahardjo, mengatakan Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia karena memiliki empat dari sepuluh jalur perdagangan paling strategis.

“Indonesia memiliki Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Empat lokasi ini berpotensi menjadi pusat kegiatan industri, perdagangan, dan maritim dunia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis/JIBI, Jumat (25/9/2015).

Dia menjelaskan sebagai lokasi persimpangan dari jalur strategis perdagangan, Indonesia sangat diuntungkan. Pasalnya, globalisasi telah mengubah paradigman negara industri dari yang semula penghasil produk final menjadi penghasil produk dasar atau setengah jadi.

Advertisement

Perubahan itu membuat produsen mencari lokasi persimpangan untuk memfinalisasi produk-produk setengah jadi dan basis pemasaran.

Menurut Nugroho, saat ini Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yakni Selat Lombok dan Selat Makassar mulai ramai diliintasi oleh kapal-kapal generasi terbaru dengan muatan 18.000 TEUs. Dua selat itu dipilih karena Selat Malaka terbilang dangkal untuk ukuran kapal dengan panjang 300-500 meter.

Untuk menjadi poros maritim dunia, Inkindo menilai Indonesia perlu membangun pusat perkapalan dan industi penambah nilai serta logistik. Selain itu, Indonesia juga perlu membangun armada perkapalan yang terintegrasi, dari hulu ke hilir.

Advertisement

Industri yang terkait dengan kawasan wisata laut juga perlu dikembangkan secara terpadu. Untuk menyokong pengembangan tersebut, Indonesia perlu memiliki sistem kota penghubung, mulai dari kota hub internasional, hub wilayah, hub lokal, hingga yang terkecil mina politan.

Nugroho mengatakan, untuk menjadi poros maritim dunia, peran konsultan menjadi strategis dalam seluruh tahap pembangunan. “Inkindo ingin berkontribusi dalam pembanguann poros maritim,” katanya.

Dia menambahkan kontribusi tersebut bisa diberikan dalam bentuk jasa konsultansi mulai merumuskan strategi dan kebijakan hingga rencana rinci perekayasaan dan pengawasannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif