News
Senin, 9 Maret 2015 - 16:00 WIB

TOL LAUT JOKOWI : China Tawari US$40 Miliar Bangun Poros Maritim

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KRI Yos Sudarso terlihat dari pesawat presiden, Selasa (30/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Tol laut Jokowi yang menjadi salah satu proyek untuk mewujudkan visi menjadi poros maritim dunia, dilirik China.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah China menawarkan pembiayaan sebesar US$40 Miliar yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung visi menjadi poros maritim dunia.

Advertisement

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI A.M Fachir didampingi Dubes Indonesia untuk China, Ngurah Swajaya, selaku Ketua Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi, telah menerima kunjungan Dubes China untuk Indonesia, Xi Feng. Pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas isu penguatan kerja sama ekonomi.

“Indonesia dan China perlu memperkuat upaya untuk menerjemahkan Kemitraan Strategis Komprehensif kedua negara menjadi suatu kerja sama yang konkret dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas”, kata Fachir dalam rilis yang diterima Bisnis/JIBI, Minggu (8/3/2015).

Dengan adanya Pokja Penguatan Diplomasi Ekonomi yang dikoordinir oleh Wamenlu RI, prioritas kerja sama ekonomi Indonesia akan difokuskan pada penyelesaian berbagai pending issues dengan negara sahabat, termasuk dengan China.

Advertisement

Menurutnya, ada beberapa kerja sama ekonomi dengan China yang perlu segera ditindaklanjuti. Antara lain percepatan pembangunan ke-13 kawasan industri terpadu di Indonesia, penyusunan daftar proyek Five Year Development Program for Economic and Trade Cooperation, dan upaya bersama untuk dapat mengatasi defisit perdagangan Indonesia yang mencapai US$13,01 miliar pada tahun 2014.

“Pertemuan juga membahas kerja sama maritim, di mana Dubes RRT menawarkan Maritime Silk Fund sebesar US$40 miliar yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia guna mendukung visi Poros Maritim Dunia,” tambahnya.

Secara khusus pertemuan juga membahas rencana kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke China pada akhir Maret 2015 serta kesepakatan yang diharapkan dapat ditandatangani dalam kunjungan tersebut. Pertemuan ditutup dengan komitmen dari tingkat leader China untuk hadir pada acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika yang dapat memberikan bobot penting bagi penguatan kerja sama Selatan-Selatan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif